Tak Ada Istilah Puncak Mudik bagi Pemudik Kereta

Ribuan calon penumpang Kereta Api mulai memadati Stasiun Gambir, Jakarta Pusat (3/80. Jumlah pemudik pada H-6 yang menggunakan kereta api di Stasiun Gambir tahun ini naik 18 persen dibanding tahun lalu. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ribuan calon penumpang Kereta Api mulai memadati Stasiun Gambir, Jakarta Pusat (3/80. Jumlah pemudik pada H-6 yang menggunakan kereta api di Stasiun Gambir tahun ini naik 18 persen dibanding tahun lalu. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Humas PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 1, Sugeng Priyono mengatakan, tak ada lagi istilah puncak arus mudik bagi pemudik yang melewati jalur kereta. Sebab persebaran jumlah penumpang selama mudik Lebaran merata tiap harinya. "Enggak ada yang namanya puncak. Kepadatan penumpang rata-rata 17-18 ribu per hari," kata Sugeng, Ahad, 4 Agustus 2013.

Menurut dia, fenomena ini terjadi karena penumpang kereta mesti memesan tiket tiga bulan sebelum keberangkatan. PT KAI pun melarang adanya penumpang yang berdiri dalam kereta. Meski tak ada puncak arus mudik, kepadatan penumpang tetap terlihat, seperti di Stasiun Senen. Ratusan calon pemudik duduk sekenanya di halaman dan selasar stasiun. Kata juru bicara KAI Daops 1 lainnya, Sukendar Mulya, ini merupakan ciri penumpang kereta ekonomi. "Mereka menunggu sejak siang. Padahal keretanya berangkatan sore," ujar Sukendar.

Di jalur darat lainnya, puncak arus mudik tetap terjadi di kawasan lalu lintas pantai utara, jalur tengah dan selatan. Kata Menteri Perhubungan E.E Mangindaan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada Ahad malam nanti. Bahkan sejak pagi, kepadatan pemudik sudah terlihat di hampir semua titik keberangkatan dan jalur utama.

"Seperti di Pelabuhan Merak, jalur pantai utara, jalur tengah dan selatan," kata Mangindaan. "Untuk jalur tengah, kawasan Ciasem menjadi titik rawan tersendatnya arus mudik. Di jalur selatan, wilayah Cileunyi sudah mulai meningkat jumlah pemudiknya."

Sementara jalur utama selatan, Tasikmalaya, mulai diserbu pemudik yang mengendarai sepeda motor. Pada pukul 08.00, pengendara motor yang melintas mencapai 31.284 kendaraan. Menurut petugas Dinas Perhubungan di Pos Jembatan Timbang Gentong, Dadang Suganda, angka itu naik 400 persen dibandingkan H-5 yang hanya 8.766 motor. "Jika dibandingkan dengan mobil, perbandingannya satu mobil dengan 50 sepeda motor," kata Dadang.



ATMI PERTIWI | ANGGA SUKMA WIJAYA | CANDRA NUGRAHA

Berita Lain:
Anjing Pelacak Turut Amankan Mudik di Merak

Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini

Bus Tabrakan Karambol Terjadi di Nagreg

Pantura Juga Macet di Ruas Jalur Balik