142 Ribu Pemudik Masuk Pulau Jawa

Editor

Zed abidien

Seorang polisi lalu lintas menjaga sistem buka tutup bagi ribuan pemudik bersepeda motor asal Pulau Bali yang ingin menyebrang ke Pulau Jawa menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Minggu (4/8). TEMPO/Johannes P. Christo
Seorang polisi lalu lintas menjaga sistem buka tutup bagi ribuan pemudik bersepeda motor asal Pulau Bali yang ingin menyebrang ke Pulau Jawa menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Minggu (4/8). TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Banyuwangi - Sedikitnya 142.333 pemudik dari Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, telah masuk Pulau Jawa melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, terhitung sejak 1 Agustus hingga 3 Agustus 2013.

Sebagian besar pemudik tersebut memakai sepeda motor yakni berjumlah 33.502 unit dan kendaraan roda empat sebanyak 14.587 unit. Sedangkan jumlah penumpang dari Pelabuhan Ketapang jauh lebih sedikit yakni 58.595 orang. Sebagian besar penumpang justru memakai kendaraan roda empat sebanyak 10.062 unit. Mereka yang menyeberang ke Pulau Bali ini untuk berwisata.

Berdasarkan pantauan kamera intai (CCTV) di pos informasi Pelabuhan Ketapang pukul 14.30 WIB, nampak antrean kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk mencapai hingga lima kilometer. Antrean didominasi mobil dan sepeda motor. Seluruh area parkir pelabuhan penuh dengan kendaraan roda empat.

Suyati, pemudik dari Denpasar, Bali, mengatakan dia harus antre selama tiga jam untuk bisa masuk ke kapal. Dia mudik menggunakan sepeda motor dengan tujuan Kecamatan Genteng, Banyuwangi. "Saya antri mulai jam 12 siang sampai jam 3 sore baru masuk kapal," kata dia saat tiba di Pelabuhan Ketapang, Ahad, 4 Agustus 2013.

Staf Operasi PT ASDP Cabang Pelabuhan Ketapang, Syaffrudin, mengatakan, ada 32 kapal yang dioperasikan hari ini. Kapal tersebut terdiri dari 17 kapal ferry dan 15 kapal barang jenis landing craft tank. "Kita kurangi dua kapal dari hari sebelumnya," kata dia.

Menurut dia, kapal dikurangi karena jumlah dermaga terbatas yakni 6 unit di Pelabuhan Ketapang dan 6 unit di Pelabuhan Gilimanuk. Sehingga apabila 34 kapal dioperasikan seperti sehari sebelumnya, maka terjadi antrian di laut. "Kapal harus menunggu lama untuk sandar di dermaga. Ini tidak efektif," katanya.

IKA NINGTYAS