TEMPO.CO, Jakarta--Tak hanya jalan raya yang lengang, Hari Raya Idul Fitri juga membuat jumlah sampah di DKI Jakarta berkurang. Warga ibu kota yang banyak melakukan aktivitas mudik menjadi satu penyebabnya.
Dinas Kebersihan Jakarta mendata jumlah sampah terus berkurang yang semula rata-rata selama Ramadan mencapai 5.832,51 ton per hari menjadi 1.597,02 ton per hari pada sehari sebelum Lebaran.
"Ini karena banyak warga Jakarta yang melakukan mudik," kata Kepala Dinas Kebersihan Jakarta, Unu Nurdin, di Jakarta, Jumat 2 Agustus 2013.
Sebelum Ramadan, rata-rata tonase sampah yag masuk ke Tempat Pengolah Akhir Bantargebang sebanyak 5.681,02 ton per hari. Kemudian, memasuki Ramadan, terjadi peningkatan tonase sampah menjadi 5.832,51 ton per hari. Menurut Unu, ada peningkatan tonase sampah mencapai 2,66 perse selama Ramadan.
Jenis sampah yang meningkat, kata Unu, diantaranya sampah rumah tangga seperti sayur-mayur, buah-buahan, plastik, serta pembungkus makanan lainnya.
Namun kondisi itu berbalik saat pra dan pasca Lebarang. Dinas Kebersihan memperkirakan pada H-4 lebaran, tonase sampah menjadi 5.228,3 ton. Lalu berkurang lagi pada H-3 menjadi 5.028,04 ton, 4.753,80 ton, dan 1.597,02 ton. Kondisi penurunan sampah pun terjadi saat hari lebaran menjadi 1.597,02 ton per hari.
Setelah lebaran, jumlah sampah mulai meningkat. Ini seperti yang diperkirakan Dinas Kebersihan pada hari pertama setelah lebaran mencapai 1.691,62 ton, lalu 2.713,58 ton di H+2, dan 3.172,74 ton pada H+3.
SUTJI DECILYA
Terhangat:
Mudik Lebaran | Ahok vs Lulung | Anggita Sari
Baca juga:
Demokrat: Jokowi Jangan Arogan
Ketika Lembaga yang Unggulkan Prabowo Dicecar
Bocornya Penyadapan SBY, Snowden Diduga Terlibat
Kronologi Supir Mobil Mewah Pukul Petugas TransJ