TEMPO.CO, Jakarta -Ledakan keras, diduga bom, yang terjadi di Vihara Ekayana Amara, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad 4 Agustus 2013. Ledakan ini terjadi ketika ribuan orang berbondong mudik merayakan Idul Fitri di kampung halamannya.
Lebaran pernah menjadi 'tragedi' dengan adanya bom pada 2004. Ketika itu, Idul Fitri jatuh pada 28 Desember 2004, berdekatan dengan Natal.
Pada malam natal 24 Desember 2004, 15 gereja di beberapa kota di Indonesia menjadi sasaran pengeboman. Laporan resmi menyebut sedikitnya 20 orang tewas, 35 luka berat, dan 48 cedera ringan. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, terjadi enam kasus peledakan gereja di Jakarta. Masing-masing adalah gereja Kathedral, gereja Kanisius, gereja Anglikan, gereja Oikumene, gereja Koinonia, dan gereja Santo Josef. Peristiwa ini sering disebut Bom Natal.
Di tahun yang sama, teror bom terjadi kedutaan Filipina pada 1 Agustus 200, kedutaan Malaysia 27 Agustus 2000 serta Bursa Efek Jakarta pada 13 September 2000.
Pada 2002, lebaran juga dinodai dengan teror di Makassar. Sehari sebelum Idul Fitri, 5 Desember 2002, restoran cepat saji McDonals di Makassar menjadi sasaran pengemboman. Dilaporkan tiga tewas dan 11 luka.
Di tahun ini terjadi ledakan pada tahun baru 1 Januari 2002 di Bulungan, Jakarta Selatan. Teror bom paling besar terjadi di Bali pada 12 Oktober 2002. Sedikitnya 202 korban, mayoritas warga Australia tewas dan ratusan orang luka.
Pada tahun berikutnya, teror bom terjadi sporadis dan tak berdekatan dengan Idul Fitri. Bom terjadi di hotel JW Marriott pada 5 Agustus 2003, Kedubes Australia 9 September 2004, Bali 1 Oktober 2005, serta JW Marriott dan Ritz-Carlton 17 Juli 2009. Simak update ledakan Vihara Ekayana di sini.
YANDI
Berita terkait:
Kronologi Ledakan di Vihara Ekayana
Apa Motif Peledak Vihara Ekayana? Ini Kata Kapolda
Menkopolhukam Kutuk Pengeboman Vihara Ekayana