TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme Noor Huda Ismail menduga ledakan di Vihara Ekayana Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berkaitan dengan peristiwa di Myanmar belakangan ini. Seperti diberitakan, kelompok ekstrimis Budha di sana membakar masjid, dan menghancurkan rumah umat muslim.
"Bisa jadi ada hubungannya karena ini bukan yang pertama kali. Ingat kemarin penangkapan Sigit Indrajit, perencana bom Kedutaan Besar Myanmar," kata dia saat dihubungi, Ahad, 4 Agustus 2013.
Menurut Noor Huda, gerakan terorisme di Indonesia bisa diketahui dari tiga aspek. Pertama, dinamika individu di dalam kelompok, dinamika kelompok itu sendiri, dan konteks yang menggerakkan mereka. Dalam kasus ini, menurut dia konteks lah yang menggerakkan seseorang beraksi di Vihara Ekayana. "Melihat perkembangan di Myanmar, itu pasti jadi pemicu," kata dia.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Brigadir Jenderal Ronny Franky Sompie membenarkan adanya suara ledakan di Vihara Ekayana. "Benar, tapi kami masih mengumpulkan informasi tersebut," kata dia saat dihubungi, Ahad, 4 Agustus 2013.
Informasi yang diterima Tempo, ada ledakan sekitar pukul 18.50 WIB, Ahad, 4 Agustus 2013. Ledakan di Vihara yang terletak di jalan Mangga II/8 Rt. 08/08, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, itu diduga berasal dari bom yang dipasang di pintu masuk Kebaktian dan di pintu masuk bagian dalam. Menurut informasi tersebut, tiga orang terluka. "Mohon bersabar, kami sedang mengumpulkan informasi supaya tak simpang siur," kata Ronny.
Menurut Melissa, warga sekitar, ledakan pertama dan kedua terjadi beruntun sekitar pukul 19.00 dan ledakan ketiga pukul 10. "Ledakan terjadi setengah jam setelah kebaktian di vihara selesai," katanya.
Dari pantauan tempo.co di lokasi, tim gegana masih menyisir lokasi. Belum ada keterangan resmi penyebab ledakan. Polisi sudah memasang garis polisi dan wartawan tak diperbolehkan mendekati lokasi.
MUHAMAD RIZKI | REZA ADITYA