Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Al Chaidar: Bom Vihara Ulah Kelompok Abu Umar

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Sejumlah awak media meminta keterangan dari kepolisian dan biksu di Vihara Ekayana, Duri Kepa, Jakarta (5/8). Ledakan bom ini mencederai 3 orang umat Buddha yang sedang menjalankan ibadah di Vihara. TEMPO/Seto Wardhana.
Sejumlah awak media meminta keterangan dari kepolisian dan biksu di Vihara Ekayana, Duri Kepa, Jakarta (5/8). Ledakan bom ini mencederai 3 orang umat Buddha yang sedang menjalankan ibadah di Vihara. TEMPO/Seto Wardhana.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas aktivis Negara Islam Indonesia Al Chaidar menduga ledakan yang terjadi di Vihara Ekayana Kebon Jeruk Jakarta Barat pada Ahad 4 Agustus 2013 merupakan ulah kelompok teroris Abu Umar.

Dugaan itu menurut Chaidar didasarkan pada pengakuan salah seorang anggota Abu Umar yang tertangkap dalam kasus perencanaan peledakan bom di Kedutaan Myanmar beberapa waktu lalu. "Saat itu mereka mengaku akan melakukan penyerangan terhadap umat Buddha sebagai upaya balas dendam terhadap kasus Rohingya," ujar Chaidar saat dihubungi Tempo Senin 5 Agustus 2013.

Selain dari pengakuan anggota yang tertangkap, Chaidar mengatakan bentuk bahan peledak yang digunakan di Vihara Ekayana juga mirip dengan aksi kelompok Abu Umar sebelumnya. "Mereka belum memiliki dasar syariah untuk melakukan bom bunuh diri."

Ditanya mengenai ledakan yang berdaya ledak rendah pada Vihara Ekayana, Chaidar mengatakan besar kecilnya bahan peledak tergantung dari internal kelompok mereka. Hal ini juga bisa dimungkinkan karena kondisi ekonomi kelompok ini.

Motif peledakan rumah ibadah kaum Budha yang baru pertama kali terjadi kata Chaidar, merupakan tren baru dari kelompok teroris di Indonesia dan akan ditiru oleh kelompok lain. "Mereka punya konsep berlomba-lomba dalam kebaikan," ujar Chaidar. Kelompok seperti Abu Umar ini juga bisa melakukan aksi kapan pun tergantung emosi.

Namun Chaidar memprediksi bahwa polisi tidak akan sulit menangkap pelaku peledakan Vihara Ekayana. "Semua data tentang kelompok itu sudah dikantongi oleh kepolisian."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti diketahui, pada Ahad malam, 4 Agustus 2013, terjadi ledakan di Vihara
Ekayana Duri Kepa Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Ledakan tersebut berasal dari satu bingikisan. Satu bingkisan lain yang ada di pintu luar belum meledak. Akibat ledakan tersebut tiga orang jemaat terluka.

FAIZ NASHRILLAH
Terhangat:

Bom Vihara Ekayana|
Mudik Lebaran| Ahok vs Lulung| Capres 2014|Anggita Sari

Terpopuler:
Vanny Rossyane: Saya Pernah Aborsi Anak Freddy

Sakti Eks Sheila On7 Belajar Islam di Tiga Negara

Apa Motif Peledak Vihara Ekayana? Ini Kata Kapolda

Akbar Tandjung Akui Elektabilitas Ical Rendah

Kronologi Ledakan di Vihara Ekayana


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

24 Januari 2021

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.


Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

17 Januari 2016

Sejumlah anggota polisi Polda Sulsel bersenjata lengkap melakukan penjagaan di Pintu keberangkatan Bandaran Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 15 Januari 2016. Polda Sulsel memperketat penjagaan di Objek vital pasca ledakan BOM Sarinah di Jakarta. TEMPO/Iqbal Lubis
Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

Pelakunya dibebaskan polisi karena perbuatannya dianggap tidak memenuhi unsur pidana.


Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

29 April 2015

Pesawat Batik Air milik PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) saat baru mendarat, di Terminal 3 Bandara Soekarno-hatta, Cengkareng, Banten, (25/4). TEMPO/Imam Sukamto
Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.


Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

18 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 17 April 2015.  Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin karena mendapat ancaman bom melalui pesan singkat yang diterima pihak Air Traffic Control (ATC) di Ambon. TEMPO/Fahmi Ali
Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

Pesawat Batik Air BTK 6171 rute Ambon-Jakarta sempat mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros.


Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

18 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 17 April 2015.  Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin karena mendapat ancaman bom melalui pesan singkat yang diterima pihak Air Traffic Control (ATC) di Ambon. TEMPO/Fahmi Ali
Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

Kepolisian Resor Maros melacak keberadaan pengirim pesan singkat alias SMS yang mengabarkan ada bom di dalam pesawat Batik Air.


Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

17 April 2015

Tim gegana memeriksan pesawat Airbus A320 Batik Air yang mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 17 April 2015. Pesawat Airbus A320 Batik Air rute Ambon-Jakarta mengangkut 131 penumpang mendarat darurat di Bandar Udara Sulatan Hasanuddin. TEMPO/Fahmi Ali
Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

Penumpang Batik Air yang diteror bom tidak menerima kompensasi keterlambatan.


Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

17 April 2015

Pesawat Airbus A320 Batik Air mendarat darurat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/4).  Isi pesan singkat yang diterima menyatakan bahwa dalam pesawat Batik Air itu ada bom. TEMPO/Fahmi Ali
Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

Di dalam pesawat Batik Air terdapat 122 orang, termasuk 6 kru dan pilot.


Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

17 April 2015

Pesawat baru milik maskapai Batik Air di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. Pembelian 3 pesawat Airbus A320, Batik air tersebut merupakan tahap pertama Lion Group dalam membeli 234 pesawat Airbus. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

Polisi melacak pengirim pesan singkat berisi ancaman bom di dalam pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta.


Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

17 April 2015

Petugas mempersiapkan pesawat baru milik maskapai Batik Air saat diperkenalkan secara luas di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

Polri belum mendapatkan laporan detail mengenai ancaman bom tersebut.


Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

17 April 2015

Petugas mempersiapkan pesawat baru milik maskapai Batik Air saat diperkenalkan secara luas di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

Secara psikologis memang harus ganti pesawat.