TEMPO.CO, Kairo - Utusan khusus Barat dan negara-negara Arab menemui pemimpin senior Al Ikhwan Al Muslimin, Kahirat el-Shater, dipenjara. Kabar tersebut diwartakan kantor berita Mesir MENA.
Mengutip keterangan sumber, MENA menerangkan, para utusan khusus itu mencoba menjadi penengah guna mengakhiri krisis di Mesir. Sebelumnya, para utusan ini telah mendapatkan izin dari Kejaksaan Agung untuk menemui Shater.
"(Delegasi) menemui Shater dari pukul 12 (tengah malam) hingga pukul 1 pagi waktu setempat," ujar sumber, Senin, 5 Agustus 2013.
Beberapa sumber mengatakan kepada Al Jazeera, Shater menolak negosiasi dan tetap kekeuh agar supaya delegasi (Barat dan negara Arab) bertemu dengan presiden terguling Muhammad Mursi.
Shater adalah pemimpin berpengaruh di Al Ikhwan Al Muslimin yang dituduh terlibat dalam pembunuhan semasa unjuk rasa beberapa waktu lalu saat penggulingan Mursi.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Lain:
Djoko Suyanto: Bom Vihara Rusak Kesucian Ramadan
Ini Jumlah Pemudik per H-4 Lebaran
Beragan Beri, Beraneka Manfaat
Strategi Jokowi Menekan Pendatang ke Jakarta