TEMPO.CO, Jakarta -- Fransisca Yofie, 30 tahun, perempuan yang ditemukan tewas dibunuh secara sadis di Jalan Cipedes, Kota Bandung, ternyata indekos di rumah Sinurat, Jalan Setra Indah Utara 11, Bandung. Menurut induk semangnya itu, Sisca sudah 1,5 tahun tinggal di rumah tersebut.
Perempuan berambut warna marun itu direkomendasikan kawannya yang sebelumnya lima tahun tinggal di rumah keluarga Sinurat. "Dia sudah saya anggap anak sendiri," kata Sinurat kepada Tempo, Senin, 5 Agustus 2013.
Sisca bekerja di sebuah perusahaan leasing mobil di Jalan Pungkur, Bandung. Di situ, posisinya adalah branch manager.
Menurut Sinurat, Sisca tergolong rajin. Ia selalu berangkat pagi, sekitar pukul 07.30-08.00 WIB, dan pulang sekitar pukul 17.00 WIB. "Enggak pernah pulang siang-siang," katanya.
Setahu Sinurat, selama tinggal di rumahnya, Sisca tak pernah membawa ataupun menerima teman wanita, apalagi pria. "Kalau ada bawa laki-laki, pasti laki-laki itu sudah saya usir," Sinurat menegaskan. Sinurat dan istrinya mengaku tak tahu di mana domisili orang tua maupun asal kota tempat tinggal Sisca.
Istri Sinurat mengaku merasa kehilangan Sisca. Menurut dia, perempuan kelahiran 1983 itu sosok yang baik dan suka membantu. "Kalau saya mau keluar, Sisca menawarkan mengantar pakai mobilnya, 'Ayo, Bu, saya antar'. Duh, kok, ada, ya, yang setega begitu sama orang sebaik dia," kata Nyonya Sinurat.
Sisca ditemukan tewas setelah diseret sepeda motor dan dibacok di Jalan Cipedes RT 07 RW 01, Sukajadi, Bandung. (Baca: Saksi Mendengar Jeritan Wanita Korban Pembacokan). Perempuan 30 tahun ini tewas dengan tiga luka bacok di kepala dan tubuh serta kaki lebam-lecet bekas diseret. Kepolisian Sektor Sukajadi dan Resor Kota Besar Bandung kini tengah menyelidiki dua pelaku pembunuhan Sisca.
ERICK P. HARDI
Berita terkait:
Pembunuh Sisca Yofie Bertubuh Besar dan Kecil
Sisca Yofie Sempat Dikira Boneka Diseret
Sebelum Dibacok, Sisca Diduga Diculik dari Gerbang Rumah
Wanita Korban Pembacokan Bekerja di Perusahaan Leasing Mobil
Saksi Mendengar Jeritan Wanita Korban Pembacokan