TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menyarankan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengundurkan diri sebagai calon presiden. Saran mundur ini disampaikan jika Aburizal gagal menyelesaikan masalah lumpur Lapindo di Sidoarjo.
"Kalau tak mampu selesaikan, mundur saja. Lebih baik duitnya digunakan untuk kepentingan lain," kata Anwar saat berdialog dengan Aburizal Bakrie di Kantor Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2013. Anwar pesimistis Aburizal bisa menang meskipun sudah habis-habisan mengeluarkan dana.
Anwar mengakui Aburizal tak pernah tersangkut kasus hukum, dan tak pernah terjerat kasus korupsi atau isu perselingkuhan. Tapi, ganjalan terbesar Aburizal adalah masalah Lapindo. Dia meminta Aburizal datang ke Sidoarjo, tinggal, dan menetap sebulan untuk menunjukkan keseriusan dalam penyelesaian soal ini. "Kalo bisa menyelesaikan, masyarakat akan dukung Bang Ical," kata dia.
Menanggapi pernyataan ini, Aburizal mengatakan sudah menggelontorkan dana Rp 9 triliun kepada korban lumpur Lapindo di Sidoarjo. Aburizal mengatakan, dia masih menunggak sebesar Rp 800 miliar dan akan diselesaikan sebelum 2014. "Dana itu bukan dari kantong perusahaan," kata Aburizal. Dia menegaskan, "Dari mana? Dari kantong pribadi." (baca: Aburizal Klaim Elektabilitasnya Tinggi di Sidoarjo)
Menurut dia, kalau mau menghindari membayar ganti rugi sebenarnya dia bisa membuat perusahaan Lapindo Brantas bangkrut. Namun dia menghindari cara itu. Aburizal berniat menyelesaikan persoalan ini dengan membeli lahan yang terkena dampak luapan lumpur Lapindo. "Ini bukan ganti rugi karena saya tidak salah," ujar dia.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terhangat:
Bom Vihara Ekayana | Mudik Lebaran | Ahok vs Lulung | Capres 2014
Berita lainnya:
Vanny Rossyane: Saya Pernah Aborsi Anak Freddy
Obrolan Khusus Jokowi dan Setiawan Djodi
Mobil Dinas DPR RI Disewakan untuk Mudik
Strategi Jokowi Menekan Pendatang ke Jakarta