H-2 Lebaran, Jalur Selatan Mulai Normal

Editor

Zed abidien

Polisi menutup jalur Nagreg Tasikmalaya Jawa Tengah di pos Cikaledong, Nagreg, Bandung, Jawa Barat, (4/8). Ditutupnya jalur Nagrek karna terjadi kemacetan panjang. TEMPO/Pima Mulia
Polisi menutup jalur Nagreg Tasikmalaya Jawa Tengah di pos Cikaledong, Nagreg, Bandung, Jawa Barat, (4/8). Ditutupnya jalur Nagrek karna terjadi kemacetan panjang. TEMPO/Pima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki H-2 lebaran, situasi arus lalu lintas di jalur Selatan Jawa Barat, mulai berangsur normal. Antrean kendaraan yang biasa mengular di sepanjang jalan Nagreg-Limbangan dan Nagreg-Kadungora, Garut, tidak nampak.

Berdasarkan pantaun Tempo, volume kendaraan di jalur selatan terus mengalami penurunan sejak Senin hingga Selasa siang ini atau H-2 lebaran. Pada Senin kemarin jumlah kendaraan yang melintas di jalur selatan tercatat sebanyak 81.317 kendaraan.

Arus lalu lintas pada siang ini terpantau ramai lancar, bahkan bisa dibilang normal. Laju kendaraan dari arah Nagreg menuju Tasikmalaya melalui Limbangan dapat dipacu dengan kecepatan 60 kilometer perjam. Begitu juga di jalur Nagreg-Kadungora.

Namun seperti biasa kendaraan pemudik akan sedikit tersendat saat memasuki wilayah Limbangan. Di kawasan tersebut terdapat pasar, sub terminal dan pertigaan yang banyak keluar masuk kendaraan. Laju kendaraan juga melambat karena banyaknya andong yang masih beroperasi di jalanan. Begitu juga menuju Garut kota, kendaraan hanya tersendat di seputaran pasar Leles. Antrean kendaraan pun di kedua jalur paling panjang hanya mencapai antara 500 meter sampai satu kilometer.

Menurut petugas penghitungan kendaraan Dinas Perhubungan Kabupaten Garut di Pos Limbangan, Asep Sudarja mengatakan, jumlah kendaraan yang menuju Tasikmalaya dan Jawa Tengah, mengalami penurunan dari hari kemarin. Jumlah kendaraan yang melintas setiap jamnya rata-rata 2.500 sepeda motor dan 1.500 mobil.

Namun untuk memperlancar arus lalu lintas, jajaran kepolisian telah tiga kali melakukan one way atau buka tutup di jalur di wilayah Limbangan. Rekayasa ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya antrean panjang kendaraan yang diakibatkan pasr Limbangan dan Lewo, Malangbong.

Asep menilai, jumlah kendaraan tidak akan mengalami lonjakan signifikan hingga hari lebaran nanti. Alasannya karena puncak mudik telah terjadi pada Sabtu dan Minggu kemarin. "Kondisi lalu lintas akan seperti ini terus, tidak akan ada lonjakan atau pun penumpukan seperti kemarin," ujarnya.

Landainya arus lalu lintas ini membuat jajaran kepolisian bisa sedikit bernapas. Personil polisi yang biasa berjejer di pinggir jalan kini mulai tidak nampak. Mereka lebih banyak berkumpul di pos pengamanan lebaran, seperti yang terpantai di kawasan Kadungora-Nagreg dan Nagreg-Limbangan.

SIGIT ZULMUNIR