TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama akan melengkapi proses penetapan 1 Syawal dengan menggelar sidang pra-isbat. Sekretaris Jenderal Kementerian, Bachrul Hayat, mengatakan sidang pra-isbat digelar untuk memberikan ruang diskusi kepada masyarakat yang ingin tahu tentang seluk-beluk penetapan isbat. "Pra-isbat itu semacam diskusi dan pengenalan tentang seluk-beluk rukyat," kata Bachrul saat dihubungi, Selasa, 6 Agustus 2013.
Menurut Bachrul, selain mendengarkan paparan dari ahli rukyat, astronom, dan ahli hisab, pra-isbat juga akan mengundang beberapa narasumber dan kedutaan besar negara sahabat. Peserta diskusi pra-isbat bisa mendengarkan proses dan teknis penetapan hilal di beberapa negara.
Pra-Isbat ini rencananya digelar pada Rabu, 7 Agustus 2013, mulai pukul 13.00 WIB. Sedangkan sidang isbat dimulai pada sore hari setelah berbuka dan azan magrib sekitar pukul 18.30 WIB.
Selain untuk menambah pengetahuan publik tentang cara penetapan hilal, pra-isbat juga diharapkan dapat menjadi ruang bagi beberapa organisasi Islam untuk mendiskusikan metode penetapan hilal. Kementerian berharap diskusi itu akan efektif menjawab berbagai pertanyaan dari sebagian besar umat Islam di Indonesia tentang adanya perbedaan penetapan awal bulan Hijriah, 1 Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah.
Bachrul juga berharap berbagai perbedaan dan tanggapan yang biasanya disampaikan oleh berbagai organisasi Islam bisa muncul dan disampaikan dalam pra-isbat. Dengan begitu, sidang isbat penetapan 1 Syawal yang digelar sore harinya bisa berlangsung lebih cepat.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler:
Presiden Iran Dilantik, Israel Ketakutan
Mudik ala Amerika Serikat Saat Thanksgiving
Pertemuan Militer Mesir dan Kelompok Islam Buntu
Saudi Larang Jet Presiden Sudan Masuki Wilayahnya
Washington Post Dibeli Amazon Rp 2,57 Triliun
Radioaktif Fukushima Merembes ke Laut
Kekerasan Meningkat, Wakil PM Libya Mundur
Pedukung Mursi Ditemui Utusan Barat di Bui
Superman Ikuti Kompetisi Lompat Tinggi
AS Tutup Sementara Kedutaannya di Timur Tengah