TEMPO.CO, Jakarta - Walikota Jakarta Barat, Fatahillah menginstruksikan camat dan lurah yang ada di wilayahnya untuk tidak pulang kampung. Mulai dari H-3 hingga H+3 lebaran, mereka wajib di kantornya untuk menjalankan fungsi-fungsi pelayanan masyarakat. "Jika saat hari H, mereka diperkenankan tak berkantor. Hanya mereka harus tetap memantau keadaan wilayahnya," kata Fatahillah saat dihubungi Tempo pada Rabu 7 Agustus 2013.
Fatahillah meminta camat dan lurah siaga 24 jam hingga Senin depan, 12 Agustus 2013. Mereka wajib membuka pelayanan masyarakat, sekaligus siaga kebakaran serta mencegah kejahatan lingkungan selama 24 jam.
Jadi, menurut Fatahillah, selama periode tersebut, lurah dan camat harus ada untuk memberikan keputusan yang cepat terkait dengan keadaan dan pelayanan warga. Tugas yang tak bisa ditinggal atau diwakilkan di antaranya pembuatan surat keterangan tidak mampu (SKTM), laporan kematian, kelahiran, serta laporan kebakaran. Selain itu, agar mereka bisa bekerja sama dengan kepolisian memantau adanya tindak kejahatan. "Kami juga ikut mendukung program Si Gahtan (sistem pencegahan kejahatan) dengan melibatkan partisipasi aktif dari perangkat lurah dan camat," ujarnya.
Sedangkan untuk jabatan yang tidak terlalu strategis bagi pelayanan publik, Fatahillah memperkenankan mereka mudik. "Seperti staf, Kepala Sub Bagian, dan lainnya boleh izin mudik," katanya. Kendati demikian ia memperingatkan bahwa pada Senin, 12 Agustus 2013 mereka harus masuk kantor seperti sedia kala.
Selain itu, ia juga melakukan sosialisasi agar seluruh warganya tidak membawa sanak saudara yang tak memiliki keahlian ke Jakarta. "Bukan berarti Jakarta tidak ramah. Tetapi jika yang tak punya keahlian khusus tetap ke Jakarta, itu malah akan menjadi beban," kata dia.
Baca Juga:
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Lainnya:
Ahok: Kelas Melarat dan Konglomerat Punya Oknum
Ahok III: Lebih Baik Didik Rakyat Taat Konstitusi
Ahok II: Jakarta Bukan Sulap Lampu Aladin
Gereja di Tebet Dilempar Molotov
Sidang Isbat Hanya Ada di Indonesia
Ini Tiga Napi Cipinang yang Diduga Buat Narkoba