TEMPO.CO, Jakarta--Presiden Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata, memprediksi penjualan motor pada Lebaran tahun ini atau pada Juli naik 7-8 persen. Level ini naik tipis dibandingkan penjualan bulan Juni 2013. "Tidak begitu signifikan, Juni dan Juli rata, 7-8 persen," katanya pada Tempo di Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2013.
Menurut dia, penjualan pada Lebaran tahun ini tidak meningkat signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya karena momen Lebaran yang bertepatan dengan kenaikan kelas. Jadi, masyarakat lebih memilih untuk mengalokasikan belanja mereka pada kebutuhan pendidikan atau yang lebih pokok. "Problemnya, Lebaran tahun ini berdekatan dengan kenaikan kelas," katanya.
Gunadi mengatakan mayoritas masyarakat sudah melakukan pembelian sepeda motor pada semster pertama. Penjualan motor pada semester pertama mencapai 3,94 juta unit. Sampai akhir tahun, AISI memprediksi penjualan motor bisa menembus 7,1 juta unit. "Kalau bisa 7,3 juta unit akan lebih bagus lagi, tapi ekspektasi kita 7,1 juta unit," katanya.
AISI menilai pembelian motor pada semester kedua akan melesu dibandingkan semester pertama. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Pertama, daya beli masyarakat yang minim. Kedua, kebijakan uang muka kredit motor yang juga berlaku pada fasilitas pembiayaan syariah. "Ini masih memberatkan," katanya. Gunadi mengatakan tingkat inflasi yang tinggi juga akan menahan penjualan motor pada semester kedua.
"Inflasi tinggi sehingga Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga. Ini kemudian berdampak pada cicilan motor yang akan naik 2 persen. Inflasi berpengaruh pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan masyarakat akan lebih memilih kebutuhan yang lebih penting," katanya.
ANANDA TERESIA
Baca juga:
AS Veto Larangan Penjualan Produk Apple
Penyebab Indonesia Bergantung pada Produk Impor
Penumpang Kereta Api Hanya Naik 1,6 Persen
Jelang Lebaran Konsumsi Premium Naik, Solar Turun