TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan sebagian landasan Bandar Udara (Bandara) Jalaluddin, Gorontalo, sudah dibuka. "Runway sudah dibuka 1.700 meter," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti Singayuda Gumay, kepada Tempo, Rabu, 7 Agustus 2013.
Dengan dibukanya landasan tersebut, kata dia, maka beberapa pesawat berbadan kecil seperti ATR sudah bisa mendarat. Herry memprediksi insiden pesawat Lion Air yang menabrak sapi di landasan Bandar Udara Jalaluddin kemarin malam disebabkan oleh pagar atau perimeter bandara yang tidak sempurna. "Kemungkinan sapi itu dipelihara di sekitar bandara dan kemudian nyelonong masuk," ujarnya.(baca:Sapi Hadang Lion Air yang Mau Mendarat)
Herry mengatakan telah meminta pemerintah daerah setempat agar tidak ada yang memelihara hewan di sekitar bandar udara.
Kementerian Perhubungan menyatakan untuk sementara, Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo, ditutup setelah salah satu pesawat Lion Air tabrak sapi di landasan bandar udara itu kemarin malam. "Untuk sementara, bandara "close" sampai 8 Agustus 2013 pukul 07.59 WITA, namun masih tentatif," kata Ketua Harian Shift II, Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Sugihardjo, dalam laporannya, hari ini.
Dia menyebut proses evakuasi pesawat sedang dilakukan untuk mempercepat pembukaan kembali bandar udara itu. Dalam waktu dekat, kata dia, bandar udara itu diharapkan dapat didarati oleh pesawat dengan ukuran yang lebih kecil dari Boeing 737-800. Pesawat jenis tersebut yang dioperasikan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 892 kemarin menabrak sapi saat mendarat. (baca:Pilot Lion Air Mengira Ada Anjing di Landasan)
Tidak ada korban jiwa di pesawat dengan nomor registrasi PK LKH yang membawa 110 penumpang dan tujuh kru itu. Namun, dua penumpang pesawat yang diawaki Iwan Pribadi dan kopilot Faisal tersebut mengalami luka minor. Kedua penumpang tersebut terkilir dan syok ketika menyelamatkan diri melalui pintu darurat bagian belakang pesawat.(baca:Gara-Gara Sapi, Lion Air Mendarat Tak Semestinya)
MARIA YUNIAR