TEMPO.CO, Surakarta - Pusat perdagangan produk tekstil dan garmen Pasar Klewer Solo dipastikan tidak akan beraktifitas selama dua hari libur lebaran, Kamis hingga Jum'at. Ribuan pedagang memilih untuk menutup usahanya.
Juru bicara Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Kusbani mengatakan bahwa sebenarnya potensi pembeli pada saat hari raya cukup besar. "Banyak pemudik yang ingin membeli baju untuk oleh-oleh," katanya, Rabu 7 Agustus 2013. Selama libur, pembeli bisa dilayani oleh pedagang kaki lima yang biasa beroperasi di luar pasar.
Hanya saja, para pedagang tetap memilih untuk libur selama dua hari lebaran tersebut. Sebab, mereka tidak memiliki tenaga untuk menjaga kios. "Rata-rata pekerja di Klewer minta izin untuk mudik dua hari," katanya.
Libur dua hari itu juga akan dimanfaatkan oleh para pedagang untuk beristirahat. Sebab selama Ramadan, mereka sangat sibuk melayani para pembeli yang membludak. "Penjualan selama ramadan meningkat sekitar 300 persen dibanding hari biasa," katanya.
Paguyuban pedagang juga telah berkirim surat ke Dinas Pengelola Pasar Kota Surakarta untuk mengajukan izin libur tersebut. Sebab, libur lebaran itu juga telah menjadi tradisi yang biasa dilakukan oleh 2.075 pedagang di Pasar Klewer.
Baca Juga:
Sebaliknya, para pengusaha di Kampung Batik Laweyan menyatakan siap untuk menyambut para pemudik yang ingin berbelanja batik. "Para pemilik gerai batik telah mempersiapkan tambahan stok untuk mengantisipasi melonjaknya pembeli," kata Koordinator Kampung Batik Laweyan, Alfa Fabela.
Menurutnya, para pengusaha telah menyiapkan berbagai ragam batik dengan berbagai kualitas, termasuk batik tulis yang harganya mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. "Kami juga menyediakan batik kombinasi yang bisa dibeli dengan harga mulai Rp 100 ribu," katanya. Batik kombinasi adalah batik printing yang mendapat hiasan dengan menggunakan batik tulis.
AHMAD RAFIQ