TEMPO.CO , Jakarta:-Pebulutangkis Indonesia Hendra Setiawan menyimpan kenangan manis di Kota Guangzhou, Cina. Pria kelahiran Pemalang 25 Agustus 1984 ini pernah mengukir berbagai prestasi di Tianhe Indoor Gymnasium bersama Markis Kido.
Tercatat pada 2006 dan 2007 Hendra/Kido menjuarai China Open Superseries. Prestasi mereka berulang pada 2010 ketika mendapatkan emas di ajang Asian Games. Ketiga prestasi tersebut berhasil diukir oleh Hendra/Kido di stadion yang sama. “Sekarang saya tampil lagi di kota dan stadion yang sama tapi dengan partner yang beda. Semoga bisa mengulang sukses di Guangzhou lagi,” ucap Hendra seperti dikutip Badminton Indonesia, Ahad, 4 Agustus 2013.
Hendra mengaku senang bisa kembali ke Guangzhou dan dipercaya kembali membela Tim Merah Putih pada Kejuaraan BWF World Championships 2013. Bersama pasangan barunya, Muhammad Ahsan, mereka kini menduduki peringkat enam dunia dan ditargetkan bisa merebut juara di nomor ganda.
Lebih lanjut, pemain asal PB Jaya Raya Jakarta ini menyatakan bermain di tandang terasa lebih lepas. Pasalnya para penonton selalu memberikan dukungan kepada tuan rumah. “Kami bermain tanpa beban kalau di Cina,“ ucap Hendra.
Kendati baru setahun berpasangan dengan Ahsan, mereka telah menjuarai tiga kejuaraan superseries sepanjang 2013. Ahsan/Hendra menyabet emas di Malaysia Open Superseries, Djarum Indonesia Open Superseries Premier, dan Juara Singapore Open Superseries. Di tiga partai puncak itu Ahsan/Hendra mengandaskan lawan yang sama, yaitu Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae ganda asal Korea Selatan.
Dari hasil undian, pada babak pertama yang digelar Senin 5 Agustus, Ahsan/Hendra tidak memiliki lawan alias bye. Mereka akan menunggu pemenang antara Ronel Estanislao/Paul Jefferson dari Filipina melawan Gennadiy Natarov/Artem Pochtarev asal Ukraina.
ADITYA BUDIMAN
