TEMPO.CO, Jakarta - Petenis tunggal putra Inggris Raya, Andy Murray, menyatakan haus gelar Grand Slam. "Setiap pemain ingin sekali berada pada peringkat satu dunia, tetapi saya lebih memilih untuk meraih gelar satu atau dua gelar Grand Slam lagi," kata Murray kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters.
Murray, 26 tahun, baru saja membawa trofi Wimbledon pada Juli lalu setelah mengalahkan Novak Djokovic (Serbia). Gelar Grand Slam itu merupakan perolehan keduanya, setelah menang di Amerika Terbuka pada 2012 lalu.
"Ketika saya sedang bersantai beberapa hari lalu dan bercakap-cakap tentang gelar Grand Slam, saya ingin mencoba lagi untuk meraih gelar Grand Slam lainnya," kata Murray, yang kini sedang mengikuti turnamen pemanasan Amerika Terbuka di Montreal.
Murray baru saja menikmati liburannya di Kepulauan Bahama dan menjalani latihan di Miami setelah menang di lapangan rumput All England Club. Ia memecahkan kutukan Inggris selama 77 tahun untuk membawa trofi Wimbledon.
Peluang Murray yang kini menduduki peringkat dua dunia untuk menang di Grand Slam adalah pada turnamen Amerika Terbuka 2013. "Saya akan berusaha keras untuk mendapatkan kesempatan kembali menang di Amerika Terbuka," kata pria kelahiran Skotlandia ini.
Sebelumnya, ia selalu gagal meraih gelar meski telah beberapa kali masuk final Grand Slam. Akhir tahun 2011, ia kemudian memutuskan untuk menyewa peraih delapan gelar Grand Slam, Ivan Lendl, sebagai pelatih. Delapan bulan kemudian, ia berhasil mendapatkan medali emas di Olimpiade London 2012. Disusul dengan kemenangan di Amerika Terbuka 2012 dan terakhir kali di Wimbledon 2013.
REUTERS | MARTHA WARTA