TEMPO.CO, Jakarta-Dua tiket nomor tunggal di babak ketiga World Championships 2013 berhasil diamankan oleh Linda Wenifanetri dan Tommy Sugiarto. Keduanya lolos setelah siang ini menyingkirkan lawan-lawannya pada pertandingan babak kedua yang berlangsung di Tianhe Indoor Gymnasium.
Linda meraih kemenangan atas Beatriz Corrales dari Spanyol dengan relatif mudah, 21-12, 21-11. Tantangan berat sudah menunggu Linda di babak ketiga besok, pasalnya ia harus bertarung melawan Li Xuerui, unggulan pertama asal China.
Pertemuan ini menjadi yang keempat bagi pemain-pemain tunggal putri ini. Li tercatat unggul 2-1 dengan kemenangan di German Open Grand Prix Gold dan Piala Sudirman 2013 lalu dengan skor masing-masing 21-19, 21-11 dan 21-16, 21-13. Pertemuan pertama di Bitburger Open 2010 dimenangkan oleh Linda lewat pertarungan rubber game, 21-16, 16-21, 21-17.
“Saya sudah mempelajari permainan Li, akan ada diskusi lagi dengan pelatih soal strategi yang akan diterapkan pada pertandingan besok. Senjata Li adalah bola-bolanya yang sering mengagetkan, saya harus memperkuat pertahanan dan mengantisipasi hal ini. Pertandingan tidak akan saya jadikan beban, karena dia yang lebih dijagokan, saya mau usaha maksimal saja dulu” ujar Linda yang kini bertengger di rangking 11 dunia.
Sementara di nomor tunggal putra, Tommy Sugiarto masih menanti lawannya di babak ketiga. Kemungkinan besar, Tommy akan kembali berjumpa dengan Mark Zwiebler, pemain asal Jerman. Tommy bertekad untuk membalas kekalahan yang dideritanya pada pertemuan terakhir di depan publik sendiri pada Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013. Saat itu Tommy menyerah di babak semfinal dengan skor 17-21, 10-21.
“Saya berharap bisa revans, karena di pertemuan terakhir saya kalah. Soal evaluasi pertemuan sebelumnya, sudah didiskusikan bersama pelatih” tutur Tommy.
“Dari awal, kami memang sudah melihat peluang Tommy untuk bertemu Zwiebler. Kami sudah persiapkan Tommy untuk melawan dia dengan evaluasi hasil di pertemuan terakhir. Waktu itu memang kondisi Tommy cukup berat untuk menang karena dia mengalami cedera paha kanan belakang. Sekarang, kondisi Tommy sudah normal kembali. Tipe main Zwiebler juga sudah kami antisipasi” jelas Joko yang merupakan juara dunia tunggal putra tahun 1993.
Selain itu, menurut Joko, Tommy juga merasa cocok dengan shuttlecock yang dipakai di turnamen ini.
“Bola di sini agak lambat jalannya, inilah yang diinginkan Tommy, dia cocok dengan kondisi bola seperti ini. Inilah yang terus kami sugestikan kepada Tommy, bahwa dia harus bisa memanfaatkan keadaan “ tambah Joko.
BADMINTON INDONESIA| MARTHA WARTA
