Wali Kota Kendari Imbau Warga Takbiran di Masjid

Editor

Zed abidien

TEMPO/ Dasril Roszandi
TEMPO/ Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Kendari - Pemerintah Kota Kendari mengimbau warganya menggelar takbiran di Masjid. Pasalnya meski tidak ada larangan, pawai takbiran dengan arak-arakan yang biasa digelar pada malam idul fitri dinilai berpotensi menimbulkan masalah.

Wali Kota Kendari, Asrun, menuturkan memang dalam ajaran Islam takbiran merupakan tanda syukur mengakhiri bulan ramadhan. Substansi yang terkandung di dalamnya adalah membesarkan sang khalik, dan idealnya dilakukan dari dalam masjid.

"Keliling dan pawai memang tidak salah. Namun karena ada potensi mendatangkan mudarat, misalnya ada potensi kalau memobilisasi orang kan rawan, juga potensi kecelakaan lalu lintas. Ya jadi kami mengimbau agar takbiran dilakukan di sekitar masjid saja," jelas Asrun saat ditemui Tempo di kendari, Selasa 6 Agustus 2013.

Selain karena menghindari potensi masalah, menurut Asrun, tidak digelarnya pawai takbiran di kota Kendari demi memberi simpati kepada warga yang terkena bencana banjir. Selain itu juga kurang etis merayakan hari kemenangan dengan cara berlebihan sementara kondisi warga Kota Kendari belum sepenuhnya stabil karena masih banyak warga hidup dalam keprihatinan pasca bencana banjir yang menerjang kota kendari pada pertengahan Juli lalu

"Kondisi kita kan baru saja kena bencana, tidak etislah kalau berlebihan sementara ada banyak saudara yang kesulitan bahkan harus berlebaran di posko-posko pengunsian," terangnya.

Untuk diketahui pada perayaan Idul Fitri tahun ini Wali Kota juga mengimbau warganya agar tidak mudik karena sejumlah infratsruktur yang akan dilewati pemudik rusak parah karena terjangan banjir yang melanda Sulawesi Tenggara pada pertengahan Juli lalu.

ROSNIA