TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, menegaskan harga gas elpiji 12 kilogram tidak akan naik tahun ini. Menurut dia, masyarakat masih merasakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak.
"Tahun ini mungkin tidak, kita lihat waktunya dulu. Tapi kami usahakan tidak naik,"katanya seusai menghadiri acara Open House Lebaran di Istana Negara, Kamis, 8 Agustus 2013. Menurut dia, jika harga gas dinaikkan sekarang maka masyarakat lah yang akan merasakan dampak terberat.
Pemerintah, kata Jero, masih mengkaji apakah akan menaikan harga gas elpiji 12 kilogram pada tahun depan. Menurut dia, pemerintah masih akan menghitung apakah kenaikan gas sesuai dengan rencana anggaran pemerintah serta kondisi masyarakat.
Sebelumya, Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan,mengatakan harga elpiji 12 kilogram akan dinaikkan secara bertahap dan kemungkinan dilakukan setelah lebaran. Pertamina menyatakan mekanisme kenaikan nanti sifatnya berupa pengenaan biaya non-produk yaitu pembebanan biaya pengemasan dan transprotasi pada konsumen dan kenaikan biaya produk. Biaya non-produk saat ini hanya sebesar Rp 300 per tabung, sementara biaya produk yang telah disubsidi sekitar Rp 4.500 per kilogram.
Pertamina selama ini mengaku harus merugi cukup besar akibat menjual gas elpiji lebih rendah dari harga pasarnya yang mencapai Rp 10.000 per kilogram. Artinya, ada subsidi langsung dari Pertamina hampir sebesar Rp 5.000 per kilogram setiap menjual LPG 12 kilogram. Perusahaan tahun ini diperkirakan bakal merugi hingga Rp 6,5 triliun atau naik 23 persen dari realisasi kerugian tahun lalu sebesar Rp 5 triliun
ANANDA TERESIA
Berita Lainnya:
Lebaran Ini, Jokowi Ternyata Juga Berencana Mudik
Perintah Jokowi: Petugas Damkar Wajib Piket Lebaran
Pedagang Kembang Musiman Serbu TPU Karet Bivak
Aiptu Dwiyatna Ambruk Setelah Bunyi Cetar
Lebaran Ini, Jokowi Ternyata Juga Berencana Mudik
Paus Fransiskus Ucapkan Selamat Idul Fitri