TEMPO.CO, Miami – Hari Raya Idul Fitri juga dirayakan para narapidana penjara tersangka terorisme Amerika Serikat di Teluk Guantanamo, Kuba. Para penjaga penjara telah mempersiapkan daging kambing, roti, kurma dan madu untuk merayakan berakhirnya bulan Ramadan.
Selain itu mereka juga telah menyiapkan tiga hidangan tradisional pada jamuan makan malam, Kamis, 8 Agustus 2013. Juru bicara penjara Guantanamo, Kapten Laut Robert Durand mengatakan seluruh napi yang berjumlah 166 orang diharapkan akan ikut dalam jamuan tersebut.
Namun belum diketahui, apakah akan ada protes seperti yang terjadi belakangan ini. Beberapa napi menggelar aksi mogok untuk mendesak Presiden Barack Obama menutup penjara di pangkalan Amerika Serikat di Kuba itu.
Sejak awal Ramadan Juli lalu, jumlah tahanan yang melakukan aksi mogok turun separuhnya. Demikian pula bentrokan dengan penjara. “Secara umum lebih tenang,” kata Durand. “Mereka lebih banyak tidur, sembahyang dan berbincang-bincang.”
Hingga Rabu, 55 napi yang menyatakan aksi mogok, menyantap hidangan sedikitnya satu kali dalam 24 jam. Ada 39 orang yang harus diberi makan lewat infus, tapi menurut Durand tidak ada yang kondisinya membahayakan.
ARAB NEWS | NATALIA SANTI