TEMPO.CO, Tokyo – Sebanyak 300 ton air yang mengandung radio aktif tinggi mengalir setiap hari dari bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik. Jumlah tersebut jauh lebih buruk dari perkiraan. Operator Fukushima, Tokyo Electric Power Co (Tepco) sebelumnya tidak pernah mengakui adanya kebocoran.
Diperkirakan kebocoran telah terjadi selama 2,5 tahun sejak terjadinya gempa bumi dan tsunami yang melumpuhkan fasilitas tersebut. Hari Rabu, Perdana Menteri Shinzo Abe memerintahkan bawahnya turun tangan untuk membantu pembersihan pencemaran.
“Ketimbang bergantung kepada Tokyo Electric, pemerintah akan mengambil langkah,” katanya setelah menginstruksikan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Toshimitsu Motegi untuk menjamin bahwa Tepco mengambil langkah yang tepat. Abe menyebut masalah kebocoran tersebut sebagai isu yang mendesak dan harus diselesaikan secepatnya.
Kebocoran dari fasilitas yang terletak 220 kilometer timur laut Tokyo itu sangat besar, kira-kira bisa memuat satu kolam renang Olimpiade selama sepekan. Belum jelas apa ancaman lingkungan di Samudera Pasifik akibat kebocoran air radio aktif tinggi yang sangat beracun tersebut.
Awal Januari tahun ini, Tepco menemukan ikan yang terkontaminasi radiasi tinggi di dalam pelabuhan di fasilitasnya. Nelayan setempat dan peneliti independen telah menduga adanya kebocoran air radioaktif, tapi Tepco membantahnya.
Beberapa pekan setelah bencana, pemerintah memperbolehkan Tepco membuang puluhan ribu ton air terkontaminasi ke Samudera Pasifik sebagai langkah darurat. Namun eskalasi krisis tampak akan berlangsung lama dan menguras dana. Diperkirakan perlu waktu 40 tahun dan biaya US$ 11 miliar.
Tatsuya Shinkawa, Direktur Respons Bencana Nuklir METI mengatakan pemerintah yakin kebocoran telah berlangsung selama dua tahun. Dia menggambarkan kondisi air sangat terkontaminasi.
Tetsu Nozaki, Ketua Federasi Nelayan Fukushima mendesak tindakan segera untuk mengakhiri kebocoran. “Jika air benar-benar tercemar 300 ton sehari selama lebih dari dua tahun, angka radiasi bisa jauh lebih buruk,” kata Nozaki. “Kita sudah minta Tepco untuk berhenti mengalirkan air terkontaminasi ke laut.”
REUTERS | NATALIA SANTI