Lebaran, Angkutan Sampah di Bandung

Seorang warga mendorong sampah yang menyumbat di sungai Citarum, Dayeuh kolot, Bandung, (27/12). Sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari kota akibat hujan hingga menumpuk di sungai Citarum dan mengakibatkan banjir. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Seorang warga mendorong sampah yang menyumbat di sungai Citarum, Dayeuh kolot, Bandung, (27/12). Sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari kota akibat hujan hingga menumpuk di sungai Citarum dan mengakibatkan banjir. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO , BANDUNG:-Pada hari raya Idul Fitri, Kamis, 8 Agustus 2013, seluruh armada truk sampah di Kota Bandung tak beroperasi. "Kami liburkan semua pegawai agar bisa merayakan hari Lebaran," kata Direktur Perusahaan Daerah Kota Bandung Cece H Iskandar kepada Tempo, Rabu, 7 Agustus 2013. Agar tak menumpuk, seluruh bak tempat pembuangan sementara (TPS) sampah dikosongkan sebelum Lebaran.

Libur sopir truk pengangkutan sampah hanya berlaku sehari pada hari Lebaran, Kamis, 8 Agustus 2013. Hari berikutnya, 65 truk dijalankan, kemudian seluruh armada yang berjumlaj 92 truk sampah beroperasi normal mulai Sabtu atau Ahad. "Kami bertahap menjalankan truk karena pengangkut sampah juga biasanya baru 3-4 hari bekerja lagi setelah Lebaran," ujarnya.

Cece mengatakan, buangan sampah warga Kota Bandung rata-rata per hari mencapai 1.100 ton atau 4.400 meter kubik. Namun pada saat bulan puasa, biasanya terjadi kenaikan volume harian hingga 50-an ton. Sedangkan pada libur Lebaran, buangan sampah berkurang karena sebagian warga mudik.

Beberapa hari sebelum Lebaran hingga malam Takbiran, kata Cece, seluruh sopir truk sampah dimaksimalkan untuk mengosongkan seluruh bak pembuangan sampah di Kota Bandung.


Selain itu, pihaknya juga telah mendapat izin penambahan jam pembuangan ke pengelola tempat sampah akhir di Sarimukti hingga pukul 5 subuh. Normalnya jam pembuangan truk sampai pukul 17.00 sore. "Dengan begitu sepertinya tidak terjadi penumpukan sampah di Bandung," katanya.

ANWAR SISWADI