'Zakat' Jadi Tema Khotbah di Kejaksaan Agung  

Editor

Nur Haryanto

Ilustrasi zakat fitrah. ANTARA/M Agung Rajasa
Ilustrasi zakat fitrah. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Khutbah Salat Idul Fitri 1434 Hijriah di Masjid Baitul Adli Kejaksaan Agung menyampaikan tentang pentingnya berzakat dan peduli sesama sebagai wujud syukur atas kemenangan. Bertindak sebagai Imam dan Khotib adalah Ustadz Muhammad Yusuf.

Dalam khutbahnya, Yusuf mengatakan bahwa zakat tidak hanya sebuah kewajiban namun sebuah kebutuhan sebagaimana kita untuk mensejahterakan rakyat. "Zakat juga menjadi jembatan bagi yang kaya dan miskin," ujar Yusuf dalam Khutbahnya Kamis 8 Agustus 2013.

Sesuai dengan perintah agama, kata Yusuf, kaum muslim setiap Idul Fitri diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah sebanyak 2,5 Kg dari makanan pokok atau senilai Rp 20 ribu.

Menurut Yusuf, jika dikalkulasikan dari jumlah seluruh penduduk muslim di Indonesia yang berjumlah 180 juta jiwa, maka zakat fitrah yang dikumpulkan setiap diul fitri bisa mencapai Rp 3,6 Triliun. Sedangkan warga miskin di Indonesia berjumlah 30 juta jiwa. "Jadi rakyat miskin di Indonesia dapat menikmati sekitar Rp 120 ribu."

Sedangkan zakat maal menurut Yusuf, jumlahnya bisa 20 kali lipat dari jumlah tersebut. "Artinya, dari zakat maal, setiap rakyat miskin bisa menikmati sekitar Rp 2,4 juta," ujarnya. Perhitungan tersebut lanjut Yusuf, jika di kalikan dengan sebuah rumah tangga yang rata-rata memiliki empat orang anggota, maka setiap keluarga miskin bisa menerima Rp 9,6 juta.

Yusuf mengatakan apabila kesadaran dalam berzakat ini dimiliki oleh semua warga muslim, maka dalam waktu kurang dari lima tahun, Indonesia akan keluar darti garis kemiskinan. Namun menurutnya hal tersebut masih kurang berjalan efektif di negeri ini.

Salat Idul Fitri di Kejaksaan Agung dimulai pukul 07.00 WIB. Selain Jaksa Agung Basrief Arief, beberapa petinggi nampak dalam salat tersebut. Mereka antara lain Jaksa Agung Muda Perdata Tata Usaha Burhanudin, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Andi Nirwanto, Direktur Penyidikan Adi Togarisman, serta Kepala Pusat Penerangan Hukum Setia Untung Arimuladi. Setelah melakukan salat Ied, Jaksa Agung dan jajarannya mengadakan open house di Sasana Darma Pradata.

FAIZ NASHRILLAH