TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan kasus Lapindo tak mempengaruhi elektabilitasnya, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung justru berpikir sebaliknya. Menurut Akbar, kasus yang terkait dengan perusahaan Bakrie tetap berpengaruh pada Ical--panggilan Aburizal.
"Kita tahu, Aburizal merupakan bagian dari grup usaha Bakrie," kata Akbar saat ditemui di kediamannya, Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Agustus 2013 malam.
Langsung atau tidak langsung, kata Akbar, persoalan yang terkait dengan grup Bakrie pasti berimbas ke Aburizal. Meskipun, Aburizal tak terlibat langsung dalam pengelolaan grup usaha tersebut. Termasuk kasus lumpur Lapindo? "Itu antara lain," kata mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Sebelumnya, Aburizal saat bertemu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dien Syamsuddin, mengatakan tak akan mundur sebagai calon presiden karena kasus Lapindo. Dia bahkan mengatakan elektabilitasnya di Sidoarjo paling tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Timur. Aburizal mengaku sudah mengeluarkan Rp 9 triliun untuk ganti rugi tanah milik korban semburan lumpur. Dia berjanji melunasi sisa ganti rugi sebesar Rp 800 miliar tahun ini.
Akbar menyarankan pembahasan mengenai elektabilitas Aburizal harus dilakukan terbuka di internal Golkar. Pembahasan ini bertujuan mencari penyebab elektabilitas Ketua Umum tak kunjung melonjak. Padahal Aburizal sudah masif beriklan di televisi. "Juga untuk mencari solusi," ujar dia.
Menurut Akbar, waktu setahun masih cukup untuk mengoptimalkan pencalonan Aburizal. Dewan Pertimbangan akan memberikan analisis dan mencermati perkembangan yang ada. "Tentu akan menyampaikan saran dan pertimbangan kami," ujar dia.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Lainnya:
Kalla Dikunjungi Tiga Juragan Besar Media
Kronologis Kopaja Ugal-ugalan di Kebayoran
Titik Banjir di Kawasan Jakarta
Lagi, Halte Transjakarta Ditembak
Habibie: Jangan Pernah Bawa Agama dalam Konflik