TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Ery Basworo mengaku tak heran mayoritas kebakaran di Jakarta dipicu oleh konrsleting. Sudah bertahun-tahun, kata Ery, korsleting menduduki posisi teratas penyebab kebakaran ibukota.
"Menurut Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, kasus kebakaran pada tahun lalu 70 persen karena korslet," kata Ery, Sabtu, 10 Agustus 2013.
Ery mengatakan, sebetulnya BPBD sudah sering menyosialisasikan betapa bahaya korsleting. Langkah BPBD termasuk menggandeng Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengadakan sosialiasi kepada warga. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebenarnya sudah memperingatkan warganya mematukan listrik sebelum mudik pada Rabu 7 Agustus lalu.
Dia berjanji akan segera mengevaluasi jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat rumah-rumah ditinggal penghuninya menjelang mudik lebaran. "Memang harus ada peringatan ke kelurahan-kelurahan untuk mencabut aliran listrik sebelum bepergian lama," kata Ery. "Kompor-kompor yang masih nyala juga dimatikan. Istilahnya kesiapsiagaan."
Saat ini, Ery mengaku sudah meminta anak buahnya mengumpulkan data-data terkait kebakaran beberapa wilayah di Jakarta sepanjang mudik lebaran tahun ini. Beberapa kali kebakaran meminta korban jiwa. Seperti kebakaran di Jatinegara Kaum yang mengakibatkan tiga orang tewas tiga hari lalu.
Yang terbaru, kebakaran melanda pemukiman padat penduduk di Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Seorang warga meninggal Sabtu siang. Dua kasus kebarakan ini diduga akibat korsleting.
KHAIRUL ANAM