TEMPO.CO, Kuningan--Menjelang arus balik, para pemudik membeli berbagai kuliner khas Kuningan yang tidak ada di daerah lain. Dua hari terakhir sampai Ahad 11 Agustus 2013 siang, Sejumlah toko oleh-oleh di kawasan Cijoho sampai Cilimus kebanjiran pembeli hingga ada yang tidak kebagian.
Kuliner khas kuningan yang terbuat dari singkong tetap hanya tahan 2 hari diantaranya, "Gemet" alias dage sa'emet (oncom sedikit) terbuat dari singkong yang diparut, didalamnya diberi oncom sedikit, bentuknya bulat dan pipih. Kedua adalah "Gepeu", parutan singkong dicampur terigu yang digoreng setengah matang dan empuk. Bentuknya hampir sama dengan Gemet. Gorengan Gemet dijual Rp. 300, Gepeu Rp. 500 perbuah.
Kuliner dari singkong yang agak keras dan tahan sampai 6 bulan, yakni "Gemblong", terbuat dari parutan singkong dicampur terigu, bentuknya bulat selingkaran jempol dan telunjuk. Jika Gemblong di daerah lain hanya terbuat dari ketan dibaluri gula merah, gemblong kuningan memiliki 4 rasa, yakni rasa gurih, original, keju dan pedas. Harganay cukup terjangkau Rp. 15 ribu per 500 gram.
Makanan yang bahannya sama dengan gemblong yakni "Ketembling atau ketempling", bentuknya bulat seukuran uang Rp. 500 dan kembung. Kedua makanan ini cocok untuk menemani saat makan mie instan, baso dan mie kuwah.
Jenis lain yang tidak ada di tempat lain yakni Gadung, bentuknya putih sebesar kerupuk udang, olahan dari umbi gadung yang dipotong tipis. Cara pengolahan gadung lebih rumit, karena proses produksi memerlukan waktu 6 hari baru bisa di goreng, sangat wajar setengah kilogram gadung dijual Rp. 30 ribu.
Makanan khas lainnya "Raragudik" terbuat dari gilingan beras dicampur, ketan dan gula. Ukuran 1 x 2 senti, warna khas coklat legit, semacam dodol, tapi tidak lengket di tangan. Isi 20 Harganya Rp. 20 ribu. Masih ada "Opak bakar", ukuran 3 x 5 senti, bahan ketan dicampur kelapa, opak ini memang dibakar diatas arang batok kelapa. Sehingga saat dimakan memang renyah dan wangi. Harga satu boks opak bakar Rp. 15-20 ribu.
Kuliner yang terkenal lainnya dari Kuningan yakni Peuyeum (tape) Ketan ember dan Jeruk Nipis Peras (jeniper). Tape ketan, terbuat dari ketan yang melalui permentasi dibungkus daun jambu muda, dimasukan ke dalam ember warna hitam atau warna lainnya. ada juga kemasan dalam dus dan mika plastik. Membeli tape ternyata tdiak bisa dinikmati saat itu, karena harus menunggu 3 hari baru tape ketan bisa dinikmati, harga sekitar Rp. 50 ribu isi 80 buah.
Minuman Jeniper, terbuat dari sari buah jeruk nipis asli, ada bentuk sirup dan siap minum. Siap minum 140 ml dijual dalam dus isi 10 dan 25 botol, dijual Rp. 3.500 perbotol. Sedangkan sirup 650 ml dijual Rp. 17.500 perbotolnya. Jika tidak cepat membeli, pemudik kecewa tidak mendapatkan tape ketan maupun Jeniper, karena kedua oleh-oleh ini paling laris dan cepat habis.
DEFFAN PURNAMA