TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan petugas dari tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur dan aparat kepolisian masih sibuk mensosialisasikan upaya penertiban para pedagang yang berjualan di badan Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, Senin siang, 12 Agustus 2013. Sosialisasi dilakukan setelah penertiban sebelumnya pada 23 Juli 2013 lalu, berujung ricuh antara pedagang dan Satpol PP.
Camat Jatinegara, Syofian Taher mengatakan operasi penertiban ini dilakukan dengan meminta para pedagang untuk tidak berjualan di sepanjang jalan pasar Gembrong dan Jalan Basuki Rahmat. "Penertiban ini kami upayakan tetap persuasif, meminta pedagang tidak berjualan terlalu menjorok ke badan jalan," kata Syofian, Senin, 11 Agustus 2013.
Menurutnya, penertiban dilakukan karena kawasan Jalan Basuki Rahmat sering terjadi kemacetan di kedua arah yang menjadi lapak para pedagang. Selain itu, kawasan Jatinegara juga ditertibkan dari para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan dari depan Polres Jakarta Timur hingga Stasiun Jatinegara. "Ini sudah jadi prioritas. PKL dan parkir liar tidak boleh ada di badan jalan.
Syofian menjelaskan, sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, pedagang yang ditertibkan akan disediakan lokasi penampungan. Untuk itu, penertiban di Jatinegara dan Pasar Gembrong dilakukan dengan cara persuasif. "Sejauh ini pedagang cukup kooperatif, meski himbauan seperti ini harus kami lakukan setiap hari," kata Syofian.
Upaya ini tampaknya masih jauh dari berhasil. Puluhan pedagang kaki lima (PKL) kembali menjajakan dagangannya di sepanjang badan Jalan Raya Matraman dan Jalan Raya Bekasi atau di sekitar Jatinegara, Senin, 12 Agustus 2013. Hal ini membuat tim gabungan dari Satpol PP, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur dan aparat kepolisian sibuk menertibkan mereka kembali agar tidak membuka lapak di badan jalan sekitar Jatinegara.
Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Syahdonan mengatakan sebanyak 300 anggota diturunkan untuk memberikan sosialisasi terhadap para pedagang yang kembali membuka lapaknya. "Sejak kemarin (Minggu) sampai besok (Selasa), kami terus lakukan sosialisasi agar pedagang tidak kembali berjualan," kata Syahdonan di lokasi penertiban, Senin.
Dia menegaskan, jika sampai Rabu, 14 Agustus mendatang, masih ditemukan pedagang yang berjualan di sepanjang badan jalan dari depan Polres Jakarta Timur sampai Stasiun Jatinegara, maka akan dilakukan tindakan tegas. "Operasi ini kami lalukan sebagai upaya antisipasi, tapi Rabu kalau masih membandel juga akan kami tindak. Jalan yang masih sepi ini, kami tidak ingin dimanfaatkan pedagang untuk berjualan," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS
Topik Terhangat:
Arus Balik Lebaran | Ahok vs Lulung | Sisca Yofie | Penembakan Polisi | Bom Vihara Ekayana
Berita Terpopuler:
Kisah Pembunuhan Sisca Yofie Versi Pelaku
Haji Lulung Tak Mau Lagi Diadu dengan Ahok
Ayah Pembunuh Sisca Yofie Menyesal dan Malu
Eggi Sudjana Mengeluh Jarang Diwawancara Wartawan
Ini Kejanggalan Pengakuan Pembunuh Sisca Yofie