TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Suhardi Alius mengklaim sudah memerintahkan Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung supaya transparan mengusut kasus pembunuhan Franceisca Yofie, tak terkecuali dengan munculnya nama seorang oknum perwira menengah polisi di seputar kasus itu.
"Saya bilang, ungkap semuanya, tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang ada keterlibatannya, sapu semuanya. Itu perintahnya," kata Suhardi selepas menghadiri acara halalbihalal di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 13 Agustus 2013.
Suhardi mengatakan ia sudah meminta Kapolrestabes Bandung menggelar ekspose kasus pembunuhan itu siang ini. "Nanti siang, saya minta Kapolrestabes (untuk) ekspose, lengkap semuanya. Nanti boleh ditanya, jam 1 sama Pak Kapolrestabes," kata dia.
Suhardi juga membenarkan oknum perwira menengah yang bertugas di Polda Jawa Barat, yang disebut-sebut dalam kasus itu, telah menjalani pemeriksaan terkait kasus itu. "Iya, pokoknya semuanya, apa pun yang ada hubungannya sama itu saya periksa. Bikin terbuka semuanya, dan saya minta sama Pak Kapolrestabes, buka," katanya.
Sebelumnya, Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Sutarno membenarkan korban pembunuhan sadis Franceisca Yofie pernah berteman dengan seorang oknum polisi anggota Polda Jawa Barat. Namun, dia belum menyebutkan identitas atau inisialnya, juga pangkat dan jabatan si oknum.
Sutarno menjelaskan, hubungan pribadi korban dengan polisi tersebut terungkap saat polisi menelusuri motif pembunuhan lalu menelisik Facebook dan menggeledah kamar kos Yofie.
"Di rumah kos (Yofie), ada catatan harian dan surat-surat hubungan pribadi almarhum dengan oknum anggota Polri," ujar Sutarno di kantornya. Senin, 12 Agustus 2013. "Dan ada surat-surat jawabannya dari (oknum) yang bersangkutan dan foto-foto yang bersangkutan sekitar tahun 2012." Baca juga: Siapa E, Perwira Polisi Teman Dekat Sisca Yofie
Dalam catatan tersebut, termasuk di Facebook, antara lain juga terdapat ungkapan rasa benci Yofie terhadap si oknum. "Ada catatan keluhan-keluhan almarhum (Yofie) diperlakukan tidak baik oleh si oknum ini. Dan korban benci, marah, mencaci maki kepada si oknum Polri ini," kata Sutarno.
Suharno memastikan jajarannya sudah meminta keterangan sang oknum perwira. "Si oknum ini kini sedang diproses melakukan pelanggaran disiplin oleh Propam Polda," kata dia.
Pada 5 Agustus lalu, Franceisca Yofie tewas bersimbah darah setelah diseret sepeda motor dan dibacok oleh dua pria pelaku di Jalan Cipedes Tengah, Kota Bandung. (Baca: Telepon Sisca Yofie Digilir Empat Orang)
AHMAD FIKRI