TEMPO.CO, Yogyakarta - Pegawai Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wirogunan Yogyakarta Agus Susetyo, 43 tahun, yang menjadi korban penembakan masih kritis. Ia masih dirawat di ruang ICU (Intensive Care Unit) 228 Carolus Rumah Sakit Panti Rapih dan sudah menjalani operasi dua kali.
"Sudah dioperasi sebanyak dua kali," kata Yoga, salah satu kerabat Agus saat ditemui di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Selasa 13 Agustus 2013.
Kondisi kritis pegawai LP di bagian dapur itu akibat dua tembakan yang mengenai dada dan mengenai paru-paru dan ginjal. Penjagaan di sekitar ruang perawatan dilakukan oleh beberapa polisi berseragam maupun berpakaian preman.
Korban ditembak pada malam takbiran, Rabu, 7 Agustus 2013 di depan rumahnya. Rumah yang ditempati Agus adalah rumah dinas LP Wirogunan yang berada di barat LP. Kursi yang merupakan tempat duduk korban juga diambil polisi sebagai barang bukti. Garis polisi yang awalnya dipasang di rumah terdiri dari dua kamar itu juga sudah dilepas.
Menurut Ari, kakak ipar korban, pihaknya tidak mau menduga-duga siapa pelaku penembakan. Ia mengakui, Agus pernah bertugas menjadi sipir dan penjaga pintu portir LP sebelum dipindah ke bagian dapur. "Korban belum bisa berkomunikasi lancar," kata Ari.
Ia menambahkan, adik iparnya itu belum bisa menjawab dengan lancar jika ditanya-tanya. Selain sakit, juga karena ada trauma sehingga membutuhkan perawatan yang intensif.
Anak-anak Agus sebanyak dua orang yang masih kecil-kecil saat ini dititipkan ke familinya. Sebab, setiap sang istri, yaitu Yeni Kristiani, setiap hari menunggui suaminya dan sejak sepekan lalu hanya sekali kembali ke rumah.
Kepala Humas Rumah Sakit Panti Rapih Matius Sujarwo tidak mau berkomentar tentang kondisi medis korban. Namun, ia menjelaskan dokter yang menangani Agus terdiri dari tim bedah, anastesi dan perawat. "Yang menangani satu tim, karena masih kritis dan berada di ruang ICU," kata dia.
Di lokasi rumah korban yang berada di komplek perumahan pegawai LP, tidak tampak satu keluarga pun di rumah. Selain satu sepeda motor terparkir di depan rumah, juga ada satu mobil jip Mercedes Benz diesel berada di garasi samping rumah.
Lokasi rumah korban berada di pojok perumahan pegawai LP Wirogunan. Diduga penembakan sudah direncanakan. Sebab, posisi rumah berada di bagian paling belakang dari perumahan. Juga jalan di depan rumah itu bukan merupakan jalan akses umum. Di depan rumah terdapat satu kuburan yang dipagari.
Senjata yang digunakan pelaku diduga dari pistol dengan peluru berkaliber 9 milimeter. Namun, belum diketahui jenis pistolnya. Tetangga yang berada di sekitar rumah saat kejadian tidak menduga suara itu adalah tembakan dan mengiranya sebagai suara petasan. "Itu kan malam Lebaran, saya kira itu suara petasan," kata seorang ibu tetangga korban yang enggan disebut namanya.
Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti menyatakan pihaknya sudah memeriksa enam saksi dari tetangga korban. Namun, pihaknya belum bisa meminta keterangan dari korban karena masih dalam kondisi kritis. "Secepatnya akan kami ungkap kasus ini," kata dia.
MUH SYAIFULLAH