Oleh-oleh Tahu Aci Khas Tegal Diserbu Pemudik  

Editor

Zed abidien

Ribuan pemudik saat bersiap naik kereta ekonomi AC Tegal Expres tujuan Tegal di Stasiun Senen, Jakarta (06/08). Kenaikan jumlah penumpang kereta api terjadi karena kemudahan pembelian tiket secara online dan di mini market terdekat. (TEMPO/Yosep Arkian)
Ribuan pemudik saat bersiap naik kereta ekonomi AC Tegal Expres tujuan Tegal di Stasiun Senen, Jakarta (06/08). Kenaikan jumlah penumpang kereta api terjadi karena kemudahan pembelian tiket secara online dan di mini market terdekat. (TEMPO/Yosep Arkian)

TEMPO.CO, Tegal - Sementara sejumlah toko kue kering sudah lengang setelah Lebaran, kios tahu murni Putra Nata Jaya di tepi Jalan Diponegoro, Kota Tegal, justru baru kebanjiran pelanggan. Sejak Jumat pekan lalu, belasan mobil berpelat nomor luar kota tampak memadati area parkir depan kios mungil bercat kuning di wilayah Kelurahan Pekauman, Kecamatan Tegal Timur, itu.

"Sebelum Lebaran, tiap hari hanya menjual sekitar 4.000 tahu aci," kata Dino, 35 tahun, pemilik kios oleh-oleh khas Tegal itu saat ditemui Tempo, Selasa, 13 Agustus 2013. Setelah memasuki musim arus balik, lelaki nyentrik berkalung rantai itu mengaku bisa menjual sekitar 8.000 tahu aci. Harga satu buah tahu aci Rp 1.100.

Meski luas kiosnya hanya sekitar 5 x 6 meter, nama kios tahu murni Putra Nata Jaya sudah tersohor di Kota Tegal dan sekitarnya. Sebab, kios itu sudah berdiri sejak 39 tahun silam. Dino adalah pengelola generasi ketiga. "Kios ini pertama dirintis kakek. Kemudian diturunkan kepada ayah saya, Andi Hargiono. Saya baru mengelola sekitar tiga tahun," Dino menjelaskan.

Cara membuat tahu aci sebenarnya cukup sederhana. Setelah dibelah dua menjadi bentuk segitiga, bagian tengah tahu itu dikorek untuk diisi adonan aci. Aci terbuat dari tepung kanji yang dicampur garam, ketumbar bubuk, dan irisan daun bawang. "Sebenarnya bisa buat sendiri. Tapi rasanya kurang afdol kalau tidak beli di sini," ujar Mulyadi, 33 tahun, seorang pembeli.

Karena akan dibagikan kepada tetangganya di Depok, Jawa Barat, warga asli Kota Tegal itu memilih membeli tahu aci mentah. Harga satu buah tahu aci mentah (belum dibelah dua) lengkap dengan adonan aci dibanderol Rp 2.200. "Beli mentah karena bisa tahan tiga hari dalam perjalanan tanpa dikulkas," ayah satu anak itu mengimbuhkan. Jika disimpan di kulkas, tahu aci mentah bisa bertahan lima hari.

Menurut seorang karyawan di kios tahu murni Putra Nata Jaya, Zulfi, 25 tahun, tahu aci matang bisa tahan dua hari tanpa disimpan di kulkas. "Tidak pakai bahan pengawet. Hanya karena digoreng sampai kering dan renyah," Zulfi menerangkan. Selama arus balik, ia menambahkan, mayoritas pembeli adalah warga asli Kota Tegal yang tinggal di Jakarta, Bandung, Cirebon, dan kota-kota besar lain.

Untuk setiap 40 buah tahu aci, pembeli mendapatkan kemasan besek (wadah dari anyaman bambu) gratis. Sedangkan untuk pembelian di bawah 40 buah, tahu aci hanya dibungkus kantong kertas. Agar lebih nikmat, tahu aci biasa dicolekkan pada sambal kecap. Selain menjual tahu aci, kios Putra Nata Jaya juga menyediakan oleh-oleh khas Tegal lain, seperti kacang bogares dan kacang pilus.

DINDA LEO LISTY