TEMPO.CO, Yogyakarta - Eksekutor penembakan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II B Sleman (Cebongan) Sersan Dua Ucok Tigor Simbolon menyatakan siap dihukum. Tapi dia meminta tidak dipecat dari dinas kemiliteran.
"Saya ikhlas berapapun hukuman terhadap saya, tapi saya berharap majelis hakim tetap memberi kesempatan saya menjadi prajurit, karena menjadi prajurit merupakan kehormatan,” ujar Ucok saat membacakan pledoi atau pembelaan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Rabu 14 Agustus 2013.
Ucok merupakan eksekutor pembunuhan empat tahan di LP Cebongan, 23 Maret 2013. Anggota Grup II Kopassus Kandang Mendajangan, Kartasura, Jawa Tengah ini, juga menyatakan menyesal dan minta maaf kepada keluarga korban atas pembunuhan itu. “Saya minta maaf kepada keluarga korban atas tidakan saya," katanya.
Meski minta maaf, Ucok menyatakan tindakannya membunuh empat tahanan itu tak bisa disalahkan sepenuhnya. “Karena masyarakat justru merasa diuntungkan dengan pembunuhan preman yang berdampak pada keamanan Yogyakarta yang lebih kondusif,” ujar Ucok. Sebelumnya dia mengaku akan dihujat atas pembunuhan yang dia lakukan. Tetapi, katanya, pembunuhan itu justru didukung sekelompok warga. "Ini meringankan beban saya."
Dia mengatakan, selama 17 tahun menjadi anggota Kopassus tak terpikir akan menembak kecuali di medan tempur. Ucok juga menepis dakwaan jaksa bahwa pembunuhan itu terencana. “Jika berencana maka tidak akan menggunakan senjata AK 47 yang merupakan senjata organik militer,” katanya. Selain itu, katanya, dia hanya ingin menayakan kepada Hendrik Angel Sahetapi alias Deki keberadaan Marcel yang telah menganiaya rekannya, Sertu Sriyono, pada 20 Maret 2013.
Terdakwa Sersan Dua Sugeng Sumaryanto mengaku mendampingi Ucok hanya menghalangi Ucok ke Yogyakarta dan tak menjadi korban preman sebagaimana Heru Santoso dan Sriyono. Sedang terdakwa Kodik menyatakan, dia tidak tahu mengapa ia disalahkan hanya karena berada di dekat Ucok. "Sungguh tidak adil jika saya dijatuhi hukuman,” katanya dalam pembelaan.
MUH SYAIFULLAH
Berita Terpopuler:
Suap Rudi Rubiandini Pecahkan Rekor Tangkap Tangan
Dianggap Menghina Gereja, Fesbuker Diperiksa Polda
Ini Sebab Sisca Yofie Marahi Kompol Albertus Eko
Ini Hasil Pemeriksaan Eks Pacar Sisca Yofie
Rudi Rubiandini, dari Kampus, Golf, ke Tahanan KPK
Mantan Wamen Rudi Rubiandini Ditangkap Tangan KPK