TEMPO.CO, Jember - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengancam pengurus partainya yang tidak bersedia mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa - Herman Suryadi Sumawiredja dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur.
"Sesuai instruksi, PKB harus satu suara dukung Berkah (bersama Khofifah - Herman). Kalau tidak, saya bedil," ujar Cak Imin, begitu ia akrab disapa, usai acara halal bihalal bersama kiai dan warga Nahdlatul Ulama di Pesantren Nurul Islam, Jember, Rabu, 14 Juli 2013.
Bedil yang dimaksud, kata dia, adalah sanksi tegas kepada DPC PKB yang membelot. Muhaimin juga membantah DPP PKB memberikan kelonggaran atau dispensasi kepada beberapa pengurus cabang seperti DPC PKB Bondowoso dan Situbondo untuk mendukung pasangan Soekarwo - Saifullah Yusuf (KarSa).
Sebelumnya PKB Bondowoso dan Situbondo menyatakan membelot dan akan mendukung pasangan Soekarwo - Saifullah. "PKB se-Jawa Timur all out mendukung pasangan Berkah. Makanya saya secara khusus berkeliling Jawa Timur hingga hari pencoblosan 29 Agustus nanti," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini.
Walaupun hari ini bukan jadwal kampanye Berkah, namun lebih seribu orang warga nahdliyin pendukung pasangan Khofifah-Herman menggelar halal-bihalal di pondok pesantren Nurul Islam Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari.
Acara itu dihadiri ribuan warga dan ratusan kiai NU dari wilayah Eks Karesidenan Besuki (Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi). Tokoh yang hadir dalam acara itu adalah KH Hasyim Muzadi, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar. "Penggalangan dana tadi terkumpul Rp 8.484.400. Semuanya untuk biaya pemenangan Berkah," kata ketua panitia halal bihalal, Zainul Hasan.
MAHBUB DJUNAIDY