TEMPO.CO, Jakarta - Para pedagang kaki lima di Pasar Pagi Asemka, Kecamatan Tambora, mengaku takut jika harus direlokasi masuk Pasar Grosir Perniagaan. Mereka lebih berharap jika tempat berdagangnya ditata agar tidak menimbulkan kemacetan.
"Jika masuk ke dalam pasar, dagangan kami pasti tidak laku. Ini karena pembeli malas jika harus parkir jauh. Selain itu, tempatnya tidak strategis," ucap pedagang boneka di bawah jembatan Pasar Pagi Asemka, Hasanudin, 25 tahun.
Warga Kali Deres ini mengatakan bahwa PKL Pasar Pagi Asemka berbeda dengan PKL Pasar Tanah Abang. "Ini lantaran keberadaan PKL di sini lebih tertib ketimbang di Tanah Abang," kata Hasan. Pedagang di sana hanya boleh berjualan dari pukul 06.00-18.00. Saat tutup, kios harus dibongkar, jalanan harus bersih dari sampah. "Kalau di Tanah Abang, kan, seusai berdagang lapaknya tidak dibongkar."
Senada dengan Camat Tambora Yunus Burhan, ia mengatakan, di Pasar Pagi Asemka, para PKL dikoordinasi oleh ketua RW setempat. Pihaknya selalu membayar uang keamanan dan kebersihan. Selain itu, para PKL juga ikut dengan imbauan ketua RW. "Jika pada suatu hari ketua RW melarang PKL berdagang karena ada acara warga, kami tidak dagang," ujarnya. Hasan mengaku berdagang di Pasar Pagi Asemka sangat menguntungkan. "Per harinya saya mampu meraup untung kotor sebanyak Rp 2-3 juta."
Sementara itu, Ryan, 26 tahun, pedagang kacamata, mengatakan bahwa dirinya dipungut Rp 15 ribu untuk jasa keamanan, Rp 15 ribu untuk kebersihan, dan Rp 20 ribu untuk biaya lahan pengganti parkir. "Kami berdagang di sini hitungannya harus juga membayar lahan parkir," ia mengimbuhkan.
Ryan mengatakan tidak masalah jika para PKL ditertibkan. Asalkan tempat baru lebih layak, strategis, dan menarik minat pembeli. "Kita ikut aturan pemerintah, asalkan ada jaminan tempatnya diganti dengan yang lebih pas," ujarnya.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Topik Terhangat:
FPI Lamongan Bentrok | Arus Balik Lebaran | Konvensi Partai Demokrat | Ahok vs Lulung | Sisca Yofie
Berita Terpopuler:
Dianggap Menghina Gereja, Fesbuker Diperiksa Polda
Suap Rudi Rubiandini Pecahkan Rekor Tangkap Tangan
Ini Sebab Sisca Yofie Marahi Kompol Albertus Eko
Mantan Wamen Rudi Rubiandini Ditangkap Tangan KPK
Rudi Rubiandini, dari Kampus, Golf, ke Tahanan KPK