TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur, Andry Dewanto Ahmad mengaku sudah maksimal melakukan sosialisasi terhadap keempat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Ia membantah adanya kampanye senyap. "Kita justru kampanye hiruk pikuk, bukan senyap," kata Andry kepada Tempo, Kamis, 15 Agustus 2013.
Andry mengatakan KPU sudah memasang iklan di semua media massa. Dia juga telah mengundang semua pasangan calon untuk beriklan di televisi. Andry menanggapi santai tudingan yang menyatakan bahwa KPU sengaja melakukan kampanye senyap dengan tujuan menguntungkan pasangan inkumben. "Ya terserah kalau ada yang menuduh, yang penting kita nggak seperti itu," ujar dia.
Menurut Andry, wajar apabila tidak semua masyarakat mengetahui pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang akan memimpin mereka. Ini lantaran Pemilu bukanlah kebutuhan pokok masyarakat. Politik, lanjutnya menjadi kebutuhan tertinggi manusia untuk aktualisasi diri. "Pasti ada yang tidak tahu, meski kita pasang ke semua media, karena memang bukan kebutuhan pokok," kata Andry.
Pada Rabu kemarin, Rabu, 14 Agustus 2013, calon gubernur Bambang Dwi Hartono mensinyalir bahwa pemilukada ini sengaja dibuat senyap oleh KPU Jawa Timur. Sebab sosialisasi pasangan calon yang mestinya dilakukan KPU sangat minim.
Minimnya sosialisasi, kata Bambang, hanya menguntungkan calon incumben dan merugikan calon lainnya. "Ini sepertinya memang sengaja disetting seperti itu oleh KPU," kata Bambang di depan ribuan massa pendukungnya di lapangan Jiwan, Madiun.
Di sepanjang jalan dari Surabaya menuju Madiun, menurutnya, tidak ditemukan satu banerpun yang dibuat oleh KPU Jawa Timur untuk mengenalkan calon gubenur. Seharusnya, menurut Bambang, semua foto calon dipampang dan di perkenalkan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mengetahuai kapan pelaksanaan pemilukada serta siapa saja calonnya.
AGITA SUKMA LISTYANTI / ARIEF RIZQI HIDAYAT