TEMPO.CO, Jakarta - Reli penguatan bursa saham selama dua hari berturut-turut berakhir seiring dengan ramainya sentimen negatif.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hingga sesi pertama perdagangan siang ini terkoreksi 27,2 poin (0,58 persen) ke level 4.672,53.
Analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, menilai penguatan indeks yang terjadi belakangan disebabkan oleh pergerakan positif bursa regional. "Karena itu, ketika pasar regional terkena sentimen negatif, bursa domestik ikut tertekan."
Masih adanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap sinyal dihentikannya stimulus The Fed membuat pergerakan bursa regional dibayangi koreksi. Ketidakpastian stimulus ini akan terus berlangsung hingga pertemuan The Fed selanjutnya bulan September.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) merilis naiknya penjualan ritel sebesar 0,2 persen di bulan Juli, yang merupakan kenaikan terbesar sejak bulan Desember. “Pertumbuhan ekonomi yang moderat itu kian menguatkan ekspektasi bahwa pengurangan stimulus The Fed akan dipercepat,” kata Purwoko.
Di sisi lain, pasar masih cemas mencermati kepastian BI rate dan volatilitas rupiah. Sebagaimana diketahui, inflasi tahunan sebesar 8,61 persen di bulan Juli membuat tekanan terhadap defisit neraca perdagangan Indonesia meningkat menjadi US$ 3,3 miliar.
Cadangan devisa pun merosot US$ 5,42 miliar menjadi US$ 92,67 miliar pada akhir Juli 2013. Kondisi tersebut akhirnya mendorong Bank Indonesia (BI) untuk mempertimbangkan kembali kenaikan tingkat suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 – 50 basis poin pada agenda Rapat Dewan Gubernur BI siang ini.
Saham yang berpindah tangan hingga siang ini mencapai 1,79 miliar lembar saham senilai Rp 2,19 triliun dengan frekuensi 58 ribu kali transaksi. Sementara itu, asing tercatat membukukan pembelian bersih sebesar Rp 17 miliar.
Bursa regional bervariasi hingga pukul 12.30 WIB. Nikkei 225 melemah 1,75 persen ke level 13.804,08, Hang Seng naik 0,13 persen ke 22.570,74, bursa Korea menguat 0,57 persen ke 1.923,91 dan bursa Singapura melemah 0,86 persen ke 3.220,70.
PDAT | MEGEL JEKSON