TEMPO.CO, Jakarta- Pemerintah mengklaim telah berhasil memacu pertumbuhan ekonomi dalam periode 2009 hingga 2013 yang rata-rata bisa mencapai 5,9 persen per tahun. Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2004 Indonesia tercatat hanya sebesar US$ 645 miliar, dan saat ini telah mencapai lebih dari US$ 1,1 triliun.
Dalam hal pendapatan per kapita, kata Yudhoyono, tahun 2004 tercatat PDB per kapita sebesar US$ 1.177. Angka ini terus meningkat menjadi US$ 2.299 di tahun 2009 dan mencapai US$ 3.592 pada tahun 2012.
“Bila kita terus mampu menjaga pertumbuhan ekonomi, maka Insya Allah pada akhir tahun 2014, PDB per kapita akan mendekati US$ 5.000, " kata SBY dalam pidato keterangan pemerintah atas RUU APBN 2014 di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2013.
Menurut SBY, pada 2012 dan 2013, Indonesia—di antara negara anggota G-20--menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi setelah Tiongkok. Pertumbuhan ekonomi juga diklaim turut menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 9,86 persen pada 2004 menjadi 5,92 persen pada Maret 2013.
Pertumbuhan ekonomi ini juga diklaim berhasil mengurangi tingkat kemiskinan. Jika pada tahun 2004 tingkat kemiskinan sebesar 16,66 persen atau sebanyak 37,2 juta orang. Maka angka itu turun menjadi 28,07 juta orang pada Maret 2013. “Tentu, kemajuan ini belum sempurna, dan masih bisa kita tingkatkan lagi," kata SBY.
ANGGA SUKMA WIJAYA