Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mesir: Pasukan Menembak untuk Lindungi Diri

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Seorang perempuan terlihat memohon belas kasihan kepada petugas keaman Mesir untuk menghentikan aksi menembaki demonstran di kota Gaza, Mesir 14/8. AP/Husein Tallal
Seorang perempuan terlihat memohon belas kasihan kepada petugas keaman Mesir untuk menghentikan aksi menembaki demonstran di kota Gaza, Mesir 14/8. AP/Husein Tallal
Iklan

TEMPO.CO, Kairo - Sehari setelah setidaknya 580 tewas di tengah bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan -- banyak menyebutnya sebagai pembantaian -- pemerintah Mesir membela diri. Mereka bersikeras pasukannya menembak untuk membela diri dan menyatakan tak bertanggung jawab atas begitu banyak korban tewas.

Selain ratusan korban tewas, Departemen Kesehatan Mesir melaporkan lebih dari 4.000 orang terluka dalam bentrokan yang dimulai ketika pasukan keamanan bergerak untuk membubarkan pengunjuk rasa pendukung mantan presiden Muhammad Mursi.

"Apa yang pemerintah Mesir lakukan, dan polisi, adalah kewajiban dari setiap negara terhadap rakyatnya, untuk membela kepentingan dan untuk melindungi mereka," kata Duta Besar Mesir untuk Inggris, Ashraf Elkholy. "Selama 48 hari pendudukan (oleh pendukung Mursi) di Mesir, mengganggu aktivitas warga dan bisnis mereka atau sekolah mereka, yang tidak bisa diterima dalam masyarakat manapun."

Sejumlah opini mencuat atas pembersihan pendukung pro Mursi oleh aparat keamanan Mesir. Menurut banyak media, bentrokan ini adalah  kekerasan terburuk di Mesir sejak revolusi 2011 yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak. Namun duta besar Mesir untuk Inggris mengatakan pasukan pemerintahnya telah melakukan apa yang perlu dilakukan, dan melakukannya secara bertanggung jawab. Ia balik menyalahkan pengunjuk rasa untuk menghasut dan melakukan kekerasan.

Ikhwanul Muslimin menyatakan tindakan pemerintah sebagai pembantaian dan bersumpah untuk melanjutkan protes sampai Mursi kembali ke kursi kekuasaan. "Kami akan terus berdemonstrasi di seluruh negeri sampai demokrasi dan aturan yang sah dikembalikan di Mesir," kata pejabat Ikhwanul Muslimin, Essam Elerian, Kamis.


Aksi kekerasan aparat keamanan Mesir membubarkan demonstran menuai kecaman internasional. Presiden AS Barack Obama, misalnya, menuduh pemerintah Mesir lebih memilih kekerasan dan penangkapan sewenang-wenang ketimbang  menyelesaikan krisis melalui dialog damai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia juga mengumumkan pembatalan latihan militer bersama AS-Mesir yang dijadwalkan bulan depan - langkah yang disebut juru bicara Pentagon, George Little, untuk menunjukkan Washington "sangat keberatan dengan apa yang terjadi di Mesir baru-baru ini" - dan memperingatkan bahwa kerjasama  antara kedua negara "tidak bisa dilakukan lagi seperti biasanya ketika warga sipil dibunuh di jalanan."

Obama juga mendesak para pemimpin Mesir untuk membatalkan keadaan darurat yang diberlakukan selama sebulan.

Memohon untuk tetap tenang, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Navi Pillay, meminta penyelidikan dilakukan atas kekerasan yang terjadi. "Jumlah orang yang tewas atau terluka, bahkan menurut angka pemerintah, sangat besar bahkan ekstrem, menunjukkan adanya penggunaan kekerasan terhadap demonstran," katanya. "Harus ada, penyidikan yang imparsial, efektif, dan kredibel serta independen terhadap aparat keamanan. Siapapun yang ditemukan bersalah melakukan pelanggaran harus dimintai pertanggungjawaban."

CNN | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.