TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Umum Harian Partai Demokrat, Syariefuddin Hasan, membantah keterangan salah satu tersangka kasus korupsi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Deviardi. Dalam pengakuannya tersebut, Ardi mengklaim korupsi digunakan sebagai dana kegiatan partai.
"Tidak, siapa dia? Dia bukan orang Demokrat," kata Syarief saat ditemui di Istana Merdeka, Sabtu, 17 Agustus 2013.
Ia juga membantah kaitan korupsi yang dilakukan Ardi dengan proses konvensi calon presiden Demokrat 2014. Menurut dia, dalam komite konvensi sudah ada bendahara yang mengatur pengeluaran dan pemasukan dana. Ardi diklaim tidak terkait dengan anggota komite dan juga proses pendanaannya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini juga membantah Ardi punya peran besar karena kerabat dengan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Demokrat Achsanul Qosasi. Menurut dia, meski Ardi mungkin anggota Demokrat, jika bukan pejabat teras tidak memiliki otoritas dan tugas untuk mencari dan mengumpulkan dana. "Kader Demokrat ada banyak."
Dalam kasus korupsi SKK Migas, Komisi Pemberantasan Korupsi juga menangkap dan menetapkan tersangka pada Rudi Rubiandini dan Simon Gunawan, petinggi di perusahaan migas PT Kernel Oil Pte Ltd.
Rudi ditangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi ketika ke luar rumah pada Selasa malam, 13 Agustus 2013. Dari kediaman Rudi, penyidik KPK menyita uang US$ 400 ribu, US$ 90 ribu, Sin$ 127 ribu, dan sepeda motor mewah merek BMW hitam berpelat nomor B-3946-FT.
KPK juga mengeledah lima ruangan di kantor SKK Migas di Wisma Mulia dan ruangan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno. Dari hasil penggeledahan di deposit boks Bank Mandiri milik Rudi, penyidik KPK menyita uang senilai US$ 300 ribu dan US$ 200 ribu dari ruangan Sekjen Kementerian ESDM.
FRANSISCO ROSARIANS
Terhangat:
Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir
Berita terkait:
KPK Sita US$ 200 Ribu, Jero Belum Bertemu Sekjen
KPK Temukan Dokumen Penting di Kantor Sekjen ESDM
Suap SKK Migas, Demokrat Yakin Aman