Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bekukan Bantuan untuk Mesir, AS Rugi Sendiri  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Tentara Mesir mengamankan daerah di sekitar Kota Nasser, di mana pendukung Ikhwanul Muslimin berkumpul untuk memberikan kepada Presiden Mohammed Morsi yang digulingkan militer, di Kairo, Kamis (4/7). AP/Hassan Ammar
Tentara Mesir mengamankan daerah di sekitar Kota Nasser, di mana pendukung Ikhwanul Muslimin berkumpul untuk memberikan kepada Presiden Mohammed Morsi yang digulingkan militer, di Kairo, Kamis (4/7). AP/Hassan Ammar
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Beberapa pihak menyatakan penghentian bantuan tahunan dari Amerika Serikat pada Mesir tak sesederhana yang dibayangkan. Menurut mereka, justru penghentian bantuan akan merugikan AS dan menimbulkan "biaya tinggi" bagi kedua negara.

Presiden Barack Obama memutuskan pada hari Kamis bahwa kerja sama normal dengan Kairo tidak bisa dilanjutkan. Ia juga mengumumkan pembatalan latihan militer dengan Mesir bulan depan.

Di antara pihak yang keberatan dengan putusan ini adalah kalangan pengusaha. Perusahaan seperti Lockheed Martin dan General Dynamics, yang membangun perangkat keras militer bagi Mesir, akan terpengaruh oleh keputusan ini.

Sejak tahun 1979, usai menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel, Mesir menjadi penerima terbesar kedua bantuan luar negeri AS setelah Israel. Menurut data Congressional Research Service, sampai 2011, bantuan Amerika ke Kairo sebesar US$ 71,6 miliar.

Beberapa tahun terakhir, AS secara rutin menggelontorkan dana US$ 1,55 miliar per tahun. Dari nilai itu, US$ 1,3 miliar adalah dalam bentuk bantuan militer, yang pada akhirnya akan berpulang ke AS karena digunakan untuk pembelian seperti tank dan pesawat dari negara adidaya itu.

"Sebagian besar bantuan militer untuk Mesir ditangkap kembali oleh industri pertahanan AS yang menyediakan platform, pemeliharaan, dan suku cadang ke Mesir," kata Jeffrey Martini, seorang analis Timur Tengah di lembaga think tank Rand Corporation.

Mesir, katanya, akan terpengaruh, tetapi tak terlalu besar atas pengurangan bantuan. "Namun, kontraktor pertahanan AS juga akan kehilangan klien," kata Martini.

Hal lain adalah terkait utang Mesir yang dicicil dengan bantuan itu. Bak memegang kartu kredit, Mesir leluasa berbelanja senjata ke AS dengan cara mencicil. Pentagon menolak untuk membahas jumlahnya, tetapi analis mengatakan angkanya mencapai setidaknya US$ 2 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mesir telah menggunakan 'kartu kredit' baru-baru ini membeli sebuah skuadron tambahan F-16 (pesawat tempur) dan batch tambahan M1A1 (tank)," kata Robert Springborg, seorang profesor urusan keamanan nasional di Naval Postgraduate School di Monterey, California.

Pemotongan bantuan militer ke Mesir juga akan menyebabkan beberapa perusahaan pertahanan AS harus kerja ekstra mencari klien baru. Joel Johnson, seorang analis Teal Group, mengatakan hal itu bisa menyebabkan PHK di Lima, Ohio. Di kota ini, General Dynamics Corp sedang membangun pabrik untuk meng-upgrade 125 tank M1A1 yang dibeli Mesir.

Pemotongan bantuan, kata Johnson, juga akan memukul pemasok menengah yang menyediakan komponen untuk tank, yang sering lebih rentan dari kontraktor utama. Seorang pejabat industri mengatakan sekitar 500 pemasok bisa terdampak.

General Dynamics memenangkan kontrak tank senilai US$ 395 juta pada tahun 2011. Mereka menyiapkan lambung dan berbagai bagian sebelum dikapalkan ke Mesir untuk perakitan akhir. Namun, juru bicara perusahaan, Rob Doolittle, menolak untuk mengomentari kemungkinan dampak keputusan terhadap pemesanan tank oleh Mesir.

Sedangkan Lockheed Martin berada di bawah kontrak untuk memasok 20 unit F-16 ke Mesir dengan biaya US$ 776 juta. Juru bicara Ken Ross mengatakan, 14 unit dari pesawat pesanan itu telah dikirim 30 Juni lalu.

REUTERS | TRIP B


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.