TEMPO.CO, Jiangsu – Sebanyak enam ekor buaya terlepas dari peternakan milik Fan Lin di Kota Jiangsu, Cina. Lepasnya buaya ini bukanlah karena banjir, melainkan karena pembongkaran paksa yang dilakukan pihak pengembang di peternakan ini.
“Ini adalah buaya nil, salah satu jenis buaya terbesar di dunia dan sangat berbahaya,” ujar Fan penuh kemarahan, seperti dilansir laman Web Orange, Kamis, 15 Agustus 2013.
Kejadian bermula dari penghancuran dinding peternakan yang dilakukan oleh pengembang properti. Pihak pengembang ingin membuat jalan baru. Namun, karena tidak mencapai kesepakatan ganti rugi, Fan dan pihak pengembang pun cekcok. Pertikaian ini berujung pada penghancuran paksa yang dilakukan pihak pengembang.
Nahas, penghancuran itu justru membuat keenam buaya kabur. Hal ini membuat warga sekitar merasa ketakutan. Mereka pun dievakuasi hingga buaya berhasil ditemukan atau dilumpuhkan.
“Kami telah mencari ahli buaya. Jika ada yang terluka karena buaya yang mungkin sedang dalam keadaan lapar ini, maka pihak pengembanglah yang harus bertanggung-jawab,” ujar juru bicara kepolisian setempat.
WEB ORANGE | ANINGTIAS JATMIKA
Berita Terpopuler:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Sisca Yofie | Konvensi Partai Demokrat | Rusuh Mesir
Berita Terpopuler:
Dua Polisi Ditembak Hingga Mati di Tangerang
Taman Waduk Pluit, dari Kumuh Menjadi Indah
Jero Wacik Diminta Jelaskan Dollar di Ruang Sekjen
Berempat, Kenapa Hanya Maulana yang Tertembak?
Penembak Polisi Diduga Terkena Tembakan
KPK Temukan Dokumen Penting di Kantor Sekjen ESDM