TEMPO.CO, Lumajang - Suara ledakan keras terdengar di dekat lokasi pendaratan helikopter yang ditumpangi calon gubernur inkumben Soekarwo di Stadion Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu pagi, 18 Agustus 2013. Suara ledakan tersebut cukup mengagetkan di tengah sejumlah anggota tim pemenangan menyambut kedatangan orang nomor satu di Jawa Timur ini.
Soekarwo dijadwalkan berkampanye di zona empat, termasuk Kabupaten Lumajang. Puluhan anggota tim pemenangan pasangan nomor urut satu ini sejak pagi telah sibuk mempersiapkan kedatangan bosnya. Di tengah kesibukan menyambut kedatangan Soekarwo, tiba-tiba terdengar ledakan keras di area parkir kendaraan bermotor di Jalan Gajah Mada, yang berada di sebelah barat Stadion Semeru.
Ledakan tersebut cukup keras sehingga sempat menarik perhatian sejumlah orang di lokasi kejadian. "Mungkin ban meletus," celetuk salah seorang anggota tim pemenangan. Suara ledakan ini kemudian memancing sejumlah polisi untuk mencari asal ledakan tersebut.
Di lokasi sumber ledakan itu berasal, ada sejumlah bocah celingukan ketika didatangi tiga polisi. Dan ternyata, sejumlah bocah ini yang meledakkan petasan. Salah seorang anggota kepolisian berpangkat kapten kemudian menanyakan keberadaan petasan tersebut.
Sejumlah bocah ini mengaku menemukan petasan tersebut di sekitar lokasi. Polisi yang belakangan diketahui bernama Edi Santoso itu kemudian menyisir sekitar lokasi. Namun tidak ditemukan adanya petasan di sekitar lokasi tersebut.
Setelah polisi meninggalkan sumber ledakan, seorang wartawan menanyai tiga bocah usia sekolah dasar yang diketahui bernama Zidan, Fahmi, dan Hafid itu. Dua bocah yang lebih besar tidak bersedia memberi tahu di mana petasan tersebut ditemukan.
Namun seorang bocah yang lebih kecil jujur memberitahukan lokasi petasan tersebut. Bocah yang diketahui bernama Fahmi itu malah mengatakan bahwa ada banyak petasan di sekitar lokasi beserta korek api.
DAVID PRIYASIDHARTA