TEMPO.CO, Malang - Massa kampanye ramai-ramai saweran untuk mendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawireja. Sejumlah kardus bekas wadah air mineral diputar saat Khofifah kampanye dan halal dibahal di Gelanggang Olahraga Ken Arok, Malang, Ahad 18 Agustus 2018.
"Uang yang terkumpul bukan untuk Khofifah, tapi untuk perjuangan NU," kata KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang turut hadir pada acara tersebut. Ucapan Hasyim disambut tepuk tangan riuh massa Khofifah.
Anggota muslimat dan NU lainnya berebut memberikan saweran. Mereka membuat gerakan saweran Rp 1000. Namun, ternyata kardus tak hanya diisi uang pecahan Rp 1000, juga ada pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
Hasyim juga meningatkan agar warga NU kompak menurunkan saksi dan mencegah kecurangan dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur 29 Agustus 2013. Ia meminta agar suara pasangan berjuluk "Berkah" ini diamankan. Terutama saat penghitungan suara nanti.
"Pengalaman lima tahun lalu, cegah pencurian suara," katanya. Pengasuh pesantren mahasiswa Al Hikam Malang ini juga mengingatkan agar warga NU tahan godaan. Terutama godaan terhadap politik uang dan pembagian sembako yang marak menjelang pemilihan.
Hasyim menyayangkan sikap sebagian masyarakat yang menolak menggunakan hak suara jika tidak dikasih uang. Padahal, katanya, politik uang merupakan suap yang akan mengerogoti negara. Selain itu, juga menyebabkan pemimpin terpilih berperilaku koruptif.
"Banyak yang bagi-bagi uang, bersiasat licik dan licin," katanya. Kampanye terbuka ini dihadiri sejumlah tokoh NU. Antara lain Mustasyar PBNU Kiai Haji Muchit Muzadi, Rois Syuriah PCNU Kota Malang Kiai Haji Chamzawi dan sejumlah tokoh lain.
EKO WIDIANTO