TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Pembinaan Haji, Kementerian Agama, Ahmad Kartono mengatakan kementerian telah melakukan upaya masif untuk mencegah penularan virus corona Mers pada calon jamaah haji. Pencegahan dilakukan melalui sosialisasi pada calon jamaah agar menerapkan perilaku hidup sehat sebelum dan selama menjalankan ibadah haji pada Oktober mendatang.
"Kami dari direktorat sudah membuat dan menyebar surat edaran ke daerah-daerah untuk mensosialisasikan soal bahaya dan pencegahan penularan Corona melalui pembinaan manasik haji," kata Kartono saat dihubungi, Ahad, 18 Agustus 2013.
Menurut Kartono, sosialisasi juga disampaikan pada calon jamaah haji melalui leaflet yang dibagi pada setiap jamaah. Pembekalan pengetahuan juga akan terus diberikan hingga keberangkatan jamaah di embarkasi. Pemahaman jamaah akan bahaya Corona ini dinilai sangat perlu karena hingga kini vaksin untuk penangkal virus corona belum ditemukan.
Beberapa hal yang disosialisasikan adalah meminta jamaah rajin mencuci tangan. Menggunakan masker bila berada di tempat keramaian. Dan rutin memeriksa kesehatan, terutama bila terjadi peningkatan suhu tubuh. Jamaah juga diminta selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama menjalankan ibadah haji.
Direktorat Pembinaan Haji, kata Kartono, saat ini juga telah mensosialisasikan pada para pembimbing haji agar menganjurkan para jamaah yang lansia dan menderita penyakit tak terlalu banyak melakukan ibadah sunah. Mereka diminta untuk lebih fokus menyiapkan diri dan kesehatan untuk menjalankan ibadah wajib. "Jamaah tak boleh "ngoyo" melaksanakan banyak ibadah, ini yang kami tekankan pada ketua rombongan, ketua regu dan pendamping."
Kementerian Agama, Kartono melanjutkan, juga terus berkoordinasi dengan kementerian kesehatan dalam pemantauan kesehatan para calon jamaah. Selain itu juga dilakukan pemantauan dan koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi mengenai perkembangan penyebaran virus Corona di Arab Saudi. Menurut dia, bahaya corona selama musim haji, baru tahun ini dirasakan sehingga perlu mendapat perhatian khusus.
Sebelumnya, Ketua Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan, Fidiansjah mengatakan sebanyak 75 persen dari calon jamaah haji yang akan berangkat Oktober mendatang rentan terpapar virus Corona. Mereka terdiri dari 50 persen jamaah haji lanjut usia, di atas 60 tahun, dan 25 persen jamaah haji yang menderita penyakit kronis seperti diabetes, lemah jantung dan hipertensi.
Saat ini kementerian agama mencatat terdapat 168.800 calon jamaah haji yang akan berangkat. Mereka terdiri dari 152.200 orang dari kuota haji reguler dan 13.600 dari kuota haji khusus. Jumlah ini setelah adanya pemangkasan kuota sebanyak 20 persen. Para calon jamaah haji akan diberangkatkan dalam 382 kloter.
IRA GUSLINA SUFA
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas| Penembakan Polis| Sisca Yofie |Konvensi Partai Demokrat| Rusuh Mesir
Berita Terpopuler:
Ada 4 Polisi, Kenapa Bripka Maulana yang Ditembak?
Pengemudi Honda Jazz di Depok Masih Bungkam
BPK Temukan Cost Recovery Ilegal Rp 2,25 Triliun
Begini Cara Penembak Polisi Rampas Motor Satpam
Ini Ciri Penembak Polisi di Pondok Aren