TEMPO.CO, Bandung - Mantan Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975, Solihin G.P. yang akrab disapa Mang Ihin, merasa malu ketika dimintai tanggapan ihwal tertangkapnya Wali Kota Bandung Dada Rosada oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin, 19 Agustus 2013. Dada Rosada ditahan terkait dengan kasus korupsi dana bantuan sosial di Pemerintah Kota Bandung.
"Saya malu, seharusnya Bandung menjadi kota pelopor bagi kota-kota di Jawa Barat lainnya," kata dia, selepas acara seabad Paguyuban Pasundan, Jalan Tamansari, Bandung, Selasa, 20 Agustus 2013.
Solihin mengaku tidak dekat dengan Dada, namun dirinya selalu memantau perkembangan Kota Kembang ini. Atas dasar itu pula, ke depannya, dia akan menuntut adanya pemerintahan yang bersih pada tiap kota dan kabupaten di Jawa Barat, walaupun sebenarnya dia tidak berwenang dalam roda pemerintahan saat ini. "Jangan sampai ada lagi pemimpin-pemimpin kota yang tidak baik," katanya, yang kini berusia 87 tahun.
Hal berbeda disampaikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher). Dia memilih tidak mengomentari kasus suap hakim pengadilan negeri, Setyabudi, yang menyeret nama Dada Rosada dan Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi itu.
"Saya tidak berani mengomentari hal apa pun karena takut ada yang tersinggung," kata Aher selepas rapat koordinasi human traficking di Gedung Sate, Bandung.
Aher pun memilih untuk pasrah dan menyerahkan semuanya kepada proses hukum. Adapun ketika ditanya solusi dalam memberantas korupsi di ranah Jawa Barat, ke depannya, Aher akan lebih serius memberantas hal itu.
PERSIANA GALIH
Berita Terpopuler:
Bumi Akan Dihujani Debu Kosmik Selama 3 Bulan
Ditanyai Soal Konvensi, Sri Mulyani Senyum-senyum
Pidato SBY Dinilai 'Menjerumuskan' IHSG
Suap Rudi Kiriman Singapura? Simon Tersenyum
Ahok: Jakarta Lebih Cocok untuk Jasa-Perdagangan