TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mengatakan tak mau berburuk sangka dengan berulangnya tragedi keributan di lembaga pemasyarakatan dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Dia tak mau menduga peristiwa tersebut sengaja dilakukan oleh pihak lain untuk menekan Kementeriannya. "Enggak baik curiga-curiga," kata Denny mengomentari pertanyaan wartawan di kantornya, Senin, 19 Agustus 2013.
Dia pun menolak jika persoalan itu dihubung-hubungkan dengan politik. "Saya tidak mau lari-lari ke sana," ujarnya.
Denny menilai, keributan yang terjadi di lapas merupakan akibat dari kebijakan penertiban yang dilakukan Kementeriannya. Penertiban tersebut menimbulkan sebagian warga binaan tak puas yang kemudian memicu keributan.
Seperti keributan di Lapas Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Denny mengatakan salah satu pemicunya lantaran sebagian nara pidana tak puas dengan keputusan pemberian remisi yang dikeluarkan Kementerian. Sebelumnya, kisruh di Tanjung Gutsa, Medan, pada Juli lalu pun oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin disebutkan dilatarbelakangi napi yang tak mengerti dengan aturan remisi yang baru.
Sebelumnya, muncul dugaan kerusuhan yang terjadi di lapas belakangan ini merupakan tindakan yang telah direncanakan. Keributan di Lapas Kelas II A Labuhan Ruku pada Ahad kemarin disebut-sebut merupakan rentetan dari kerusuhan di Lapas di Tanjung Gusta. Soalnya, keributan tersebut dilakukan secara terencana dan bukan perilaku spontan para napi.
NUR ALFIYAH
Berita Terpopuler:
Lulung: Saya Meludah Saja Jadi Duit
Gerak-gerik Rudi Sudah Diawasi Sejak Mei
Membandel, Tujuh PKL Tanah Abang Kena Sanksi
Jokowi Dandan Warok Ponorogo Demi Bambang DH
Pemilik Sepeda Motor Penembak Polisi Ditangkap