TEMPO.CO, Bekasi - Tim Detasemen Khusus Anti Teror 88 menangkap lima orang terduga teroris di Kota Bekasi, Jawa Barat, malam ini, Selasa, 20 Agustus 2013. Kelima orang pria itu berprofesi sebagai pengusaha dan pegawai percetakan digital printing di rumah toko di Jalan M. Hasibuan, Kampung Poncol, RT 06 / RW 08 nomor 12, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Menurut keterangan Agus, 50 tahun, saksi mata, penangkapan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Tim Densus menerobos masuk percetakan dan melumpuhkan kelima pria terduga teroris. Salah seorang di antara mereka bernama Khaerul, ditembak. "Ada bercak darah di tubuhnya saat digiring petugas," kata Agus kepada wartawan di sekitar lokasi kejadian, Selasa malam.
Dia mengaku mendengar suara tembakan saat peristiwa berlangsung. Agus menjelaskan, sejak sore hari sejumlah orang yang ia tak kenal berseliweran di sekitar lokasi penangkapan. Belakangan setelah penangkapan terjadi, Agus yakin bahwa mereka adalah intel yang melakukan pengawasan.
Ruko tempat usaha terduga teroris tersebut terletak di sebelah kanan jalan arah timur Jalan M. Hasibuan, atau tepat di samping kiri Sekolah Tinggi Ekonomi Mikar. Lokasi tersebut merupakan kawasan strategis dengan akses jalan utama menuju Jakarta atau ke arah timur Pantura, Karawang.
Ruko tersebut dikontrak sejak satu tahun lalu atas nama Arifin. Arifin dikabarkan sebagai warga Bekasi, tetapi belum ada informasi detail mengenai alamat asal pria tersebut.
Hampir tak ada yang menduga jika ruko satu lantai yang dilengkapi rooling door warna hijau itu menjadi tempat hunia terduga teroris.
Sebab, menurus Agus, pegawai percetakan beraktifitas seperti biasanya, sehari-hari mereka menerima pesanan cetakan. "Hanya saja kami jarang lihat berbaur dengan warga, mungkin karena sibuk bekerja," ujarnya.
Dari lokasi penangkapan, tim Densus menyita satu unit sepeda motor Suzuki Shogun nomor polisi B-6329-KAE, yang kini disimpan di Polres Metropolitan Bekasi Kota.
Saat ini, tim Laboratorium Forensik Mabes Polri sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara warga sekitar masih memadati sekitar lokasi penangkapan yang telah diberi garis polisi.
HAMLUDDIN