TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, CW, 24 tahun, dimintai keterangan oleh polisi, Senin malam, 19 Agustus 2013. Dia diinterogasi oleh yang disinyalir sebagai anggota tim Detasemen Khusus Antiteror 88 di sebuah tempat di Tasikmalaya.
Awalnya, CW dijemput tiga orang tak dikenal di rumahnya. Dia dibawa dengan menggunakan mobil ke sebuah tempat yang tidak diketahuinya. "Kata mereka, 'Ayo ikut'. Saya tanya 'Ada apa? Katanya lagi, 'Ikut saja dan tenang saja'," kata dia saat ditemui di rumahnya, Selasa, 20 Agustus 2013.
Di tempat tersebut, kata CW, sudah ada tiga petugas lainnya. Dia dimintai keterangan terkait kartu telepon selulernya dan sepeda motor miliknya. "Saya dijemput jam lima sore di rumah, lalu dipulangkan jam 12 malam," ujarnya.
Dia mengaku tidak mengetahui kenapa dirinya dimintai keterangan oleh petugas tersebut. Hanya, kata CW, polisi itu berulang kali menanyakan mengenai kartu telepon seluler. "Mereka nanya apakah saya pernah nelepon ke Jakarta dengan HP saya? Saya bilang saya tidak tahu. Tidak tahu apa-apa," kata dia.
Kemudian, CW menambahkan, petugas itu bertanya apakah HP-nya pernah ada yang meminjam? Dia mengaku tidak ingat. Pertanyaan seputar kartu telepon seluler dikatakan berulang-ulang oleh petugas. Mereka menanyakan membeli kartu di mana dan dapat kartu dengan cara apa. "Bolak balik nanya soal kartu," ujarnya.
CW kemudian ditanya soal kepemilikan sepeda motornya. Kepada petugas, dia mengatakan, dirinya mengkredit sepeda motor jenis Yamaha Mio warna biru itu dari sebuah dealer. "Saya bilang setoran, tinggal empat kali setor lagi," dia membeberkan.
Bahkan CW ditanya apakah sebelumnya sudah pernah punya sepeda motor atau belum. Sekitar pukul 24.00, dia dipulangkan oleh petugas itu. Untuk ongkos pulang, dia diberi uang Rp 100 ribu.
Ibunda CW, Ma, mengaku sempat khawatir karena anaknya belum pulang hingga larut malam. Setelah pukul 24.00, CW akhirnya pulang. Namun dia cukup kaget saat anaknya memberitahukan telah ditanya petugas mengenai nomor HP dan sepeda motor. "Saya kaget, anak saya tak punya dosa apa-apa," Ma menjelaskan.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai maksud petugas meminta keterangan kepada CW. Selain itu, keterangan dari CW untuk mengungkap kasus apa juga belum diketahui.
CANDRA NUGRAHA