Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lian Gogali, Perempuan di Garis Depan Poso  

image-gnews
Pendiri sekolah perempuan untuk ibu-ibu korban konflik di Poso, Lian Gogali (tengah) saat diskusi bersama ibu-ibu di pantai Imbo, Kelurahan Madale, Kecamatan Poso Utara, Sulawesi tengah, (24/7). Tempo/Aditia Noviansyah
Pendiri sekolah perempuan untuk ibu-ibu korban konflik di Poso, Lian Gogali (tengah) saat diskusi bersama ibu-ibu di pantai Imbo, Kelurahan Madale, Kecamatan Poso Utara, Sulawesi tengah, (24/7). Tempo/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mendengar nama Poso, stigma konflik agama bagai tak pernah lenyap di kabupaten dengan luas hanya sepersembilan Jakarta ini. Isu sebagai sarang teroris ikut memperburuk citra Poso. Deklarasi Malino, yang digaungkan pada pengujung 2001, tak mampu mencegah letupan-letupan kecil-besar. Tapi, Lian Gogali, 35 tahun, tak gentar berada di garis depan menjadi agen perdamaian Muslim-Kristen.

Adalah Lian, perempuan kelahiran 24 April 1978 ini, merekatkan kembali hubungan Muslim-Kristen dengan mendirikan Sekolah Perempuan Mosintuwu. Mosintuwu dalam bahasa Pamona, nama kecamatan di Poso, berarti kebersamaan. Sekolah informal ini hanya diikuti kaum Hawa, yang memiliki cita-cita luhur perdamaian antarwarga. Bukan cuma di Mosintuwu, sekolah tersebut juga dibuka di lima tempat di Poso, yang 15 tahun didera konflik.

Lian sebenarnya juga bagian dari korban konflik Poso. Ketika kekerasan di Poso pecah dan membakar rumahnya, Lian tengah menempuh pendidikan sarjana di Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. Akibatnya, kecamuk pada 1997 itu membuat kiriman uang dari Poso macet total. “Saya pernah menjadi pembantu rumah tangga,” kata Lian, yang memiliki gelar S-1 Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana dan S-2 Fakultas Budaya dan Agama Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Saat ditemui Tempo, sekitar tiga pekan lalu, Lian tengah berdiskusi dengan para ibu korban konflik Poso di hamparan pasir putih Pantai Imbo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Empat belas perempuan murid Lian berkerumun. Sebagian berkerudung, lainnya hanya berkaus. Sebagian muslim, lainnya Nasrani. Berkali-kali tawa mereka memecah keheningan pantai tempat sopir angkot bernama Imbo tewas tertembak pada 2004 lalu.

Hingga kini, sebanyak 158 perempuan lulusan Mosintuwu telah berbaur. Tak ada konflik Muslim-Kristen di antara mereka. “Torang (kita orang) bersaudara,” kata Evi Tampakatu, 36 tahun, asal Kelurahan Tegalrejo, Poso Kota Utara.

Namun, bukan tanpa tantangan Lian mewujudkan impiannya melihat perdamaian. Dalam membangun Mosintuwu, Lian sempat dihadang banyak masalah. Misalnya, pernah didatangi para pria yang mengaku sebagai suami dari wanita yang aktif di Sekolah Perempuan. Mereka ada yang mengancam akan menceraikan istrinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebenarnya di Poso cukup banyak lembaga yang berperan menjembatani perdamaian. Namun lembaga-lembaga itu timbul-tenggelam karena tidak terurus. Kelemahan inilah yang kemudian mendorong Lian serius menjadi agen perdamaian di tanah kelahirannya. Perjuangannya membuahkan penghargaan Coexist Prize dari Yayasan Coexist asal Amerika Serikat. Dia mendapatkan penghargaan untuk pengembangan dialog serta perdamaian antar-agama dan keyakinan.

Banyak tokoh di Poso memuji konsistensi Lian. Salah satunya Abdul Kadir Abdjul, Wakil Ketua Himpunan Pemuda Alkhairaat Kabupaten Poso. “Dia istikamah dengan kegiatannya,” kata Abdul Kadir.

STEFANUS TEGUH EDI PRAMONO

Berita Lainnya:
Bumi Akan Dihujani Debu Kosmik Selama 3 Bulan
Pidato SBY Dinilai 'Menjerumuskan' IHSG
Suap Rudi Kiriman Singapura? Simon Tersenyum
Ditanyai Soal Konvensi, Sri Mulyani Senyum-senyum
PKL Patuhi Jokowi karena Sama-sama Jawa
Ahok: Jakarta Lebih Cocok untuk Jasa-Perdagangan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

18 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

34 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.


Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Menikmati pemandangan indah di pinggir danau venue dayung, Jakabaring Sport City. Disini pengunjung dapat pula olahraga jogging sore sembari ngabuburit. TEMPO/Parliza Hendrawan
Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.


Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berfoto bersama dengan pengurus BEM PTNU Se-Nusantara di Jakarta, Rabu (15/2/23).
Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.


Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.


Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum menghadiri Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu, (16/11).
Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.


Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Sejarah Pertama di SMAK St. Fransiskus, Siswi Muslim Menjadi Ketua OSIS. Instagram/smakstfransiskusrutengntt
Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.