TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mendatangi Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa terutama untuk membahas perkembangan kondisi terakhir di Mesir.
Segera setelah menjadi tuan rumah `Special Conference on Irregular Movement of Persons` yang membahas mengenai persoalan Penyelundupan Manusia dan Perdagangan Orang yang dihadiri oleh 13 negara dan 2 organisasi internasional, pada 20 Agustus 2013, Marty melakukan rangkaian kunjungan kerja ke Ottawa, Markas Besar PBB di New York dan Beijing.
Marty dijadwalkan bertemu dengan Presiden DK PBB pada tanggal 22 Agustus 2013 di Markas Besar PBB di New York.
Pertemuan Menlu RI dengan Presiden Dewan Keamanan PBB, Wakil Tetap Argentina pada Perserikatan Bangsa-Bangsa, Duta Besar Mar'a Cristina Perceval akan membahas berbagai perkembangan global dewasa ini.
"Pertemuan ini untuk menindaklanjuti instruksi Presiden RI untuk mencari solusi terhadap permasalahan di Mesir yang semakin memprihatinkan," demikian siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 20 Agustus 2013.
Selain bertemu dengan Presiden DK PBB, Menlu RI juga dijadualkan bertemu dengan Wakil Sekjen PBB, Jan Kenneth Eliasson pada tanggal 26 Augustus 2013. Pembahasan dengan Wakil Sekjen akan difokuskan pada upaya yang dapat dilakukan PBB dalam mengatasi berbagai permasalahan global dewasa ini.
Berbagai isu yang akan dibahas antara lain perkembangan di Suriah dan Mesir serta upaya PBB dalam mempersiapkan agenda pembangunan global pasca 2015. Dalam pertemuan dengan Wakil Sekjen PBB, Menlu RI juga akan membahas persiapan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan akbar Aliansi Peradaban Global pada 2014.
Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Menlu RI akan melakukan kunjungan ke Ottawa, tanggal 22-23 Agustus 2013. Dalam kunjungan tersebut, Menlu RI akan memimpin pertemuan Forum Komisi Bersama Indonesia-Kanada ke-3.
Pertemuan ini pertama kalinya dilakukan pada tingkat Menteri Luar Negeri. Pertemuan Forum Komisi bersama sebelumnya dilakukan pada tingkat pejabat senior.
Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Menlu RI akan membahas berbagai prioritas kerja sama bilateral RI-Kanada termasuk di dalamnya kerja sama bidang perdagangan, investasi, konektivitas, demokrasi dan HAM serta kerja sama penanggulangan kejahatan lintas batas.
Kedua Menlu juga membahas berbagai isu regional dan global yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama kedua negara. Marty juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Jenderal Kanada, The Right Hon. David Johnston.
Secara khusus, Menlu RI dan Menlu Kanada juga akan membahas persiapan kunjungan Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper ke Indonesia pada Desember 2013 mendatang. Perdana Menteri Kanada akan diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kenegaraan di Jakarta.
Setelah mengunjungi New York dan Ottawa, Menlu RI akan melanjutkan kunjungan ke Beijing, Cina untuk menghadiri pertemuan khusus Menlu ASEAN dan Cina di Beijing tanggal 28-30 Agustus 2013. Pertemuan khusus tersebut digelar dalam rangka 10 tahun Kemitraan Strategis ASEAN-Cina
Dalam pertemuan tersebut akan dibahas beberapa prioritas kerja sama kedepan termasuk mempersiapkan Pertemuan Tingkat Kepala Negara ASEAN-Cina, perkembangan isu Laut Cina Selatan menjadi salah satu isu yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut bersama dengan perkembangan berbagai isu di kawasan dan global lainnya.
NATALIA SANTI
Topik terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat
Berita terpopuler:
Lulung: Ahok Bukan Negarawan
Tes Keperawanan Siswa SMA di Prabumulih Diprotes
Rudi Rubiandini Diduga Bagian Jejaring Makelar
Pidato SBY Dinilai 'Menjerumuskan' IHSG
KPK Minta Rudi Blakblakan Soal Suap SKK Migas